Lift-off. Kredit: ISRO |
Sebagaimana diumumkan dalam situs resmi LAPAN, satelit mikro generasi ketiga ini memiliki berat 115 kilogram. Satelit LAPAN-A3 membawa misi penginderaan jauh eksperimental untuk memantau sumberdaya pangan.
Menurut LAPAN, satelit ini dibangun agar mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan. Muatan penginderaan jauh yang dibawa berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer.
Salah satu misi LAPAN-A3 adalah pemantauan lahan pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian nasional. Tak hanya itu, satelit tersebut membawa misi pemantauan lalu lintas laut global serta pemantauan medan magnet bumi untuk keperluan penelitian.
Satelit LAPAN-A3 diluncurkan dengan menumpang roket PSLV-C34 milik India, yang mengangkut 19 satelit dari negara lainnya. Peluncurannya menumpang misi utama peluncuran Cartosat (India), serta dua satelit buatan perguruan tinggi di India, yaitu Sathyabamasat dan Swayam.
Tak hanya Indonesia, beberapa negara juga ikut serta dalam misi peluncuran tersebut dengan cara piggyback. Mereka adalah Amerika Serikat (SkySat Gen2-1 dan Dove Satellites (twelve)), Jerman (BIROS), Canada (GHGSat-D dan M3Msat).
Upaya mandiri di bidang satelit secara bertahap telah dilakukan LAPAN dengan memulai membuat satelit LAPAN-A1 yang telah diluncurkan 2007. Selanjutnya, menyusul juga satelit LAPAN-A2 yang berhasil mengorbit tahun 2015.
Hasil karya teknologi anak bangsa ini telah memberikan manfaat di berbagai bidang. Di antaranya pemantauan permukaan bumi untuk pemetaan lahan dan wilayah, kegiatan tanggap darurat kebencanaan seperti gunung meletus, tanah longsor, dan banjir, serta pemantauan bidang kemaritiman, yaitu pemantauan wilayah kepulauan Indonesia dan pergerakan kapal di wilayah perairan Indonesia.
Satelit LAPAN-A3 dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Manfaatnya akan ditujukan untuk menginventarisir lahan produktif tanaman pangan baik pertanian maupun perkebunan. Selain itu juga, satelit ini melanjutkan misi satelit sebelumnya yaitu pemetaan sumberdaya kemaritiman, di antaranya untuk penentuan zona penangkapan ikan, dan pemantauan kapal.
Berikut video peluncurannya: