Benda misterius yang menabrak cincin Saturnus. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Cincin Saturnus bukan merupakan benda yang solid, melainkan terbentuk dari triliunan partikel batu dan es yang beukuran mulai dari ukuran debu hingga sebesar rumah mewah milik pesepakbola Inggris, Wayne Rooney. Triliunan partikel tersebut mengorbit di sekitar planet Saturnus dengan kecepatan yang berbeda, bahkan bisa hingga ribuan km per jam.
Sistem cincin Saturnus yang kompleks ini memiliki ketebalan sekitar 90-90 meter, dan memiliki lebar sekitar 282.000 km. Tabrakan benda misterius dengan salah satu cincin Saturnus itu ditemukan di Cincin F, lapisan cincin yang terluar.
Cincin F mungkin saja merupakan lapisan cincin paling aktif di Tata Surya. Bagaimana tidak, setiap beberapa jam para ilmuwan dapat melihat fitur-fiturnya pembentuk Cincin F bisa berubah. NASA mengatakan, itu mungkin disebabkan adanya benda yang mengganggu gravitasi di sekitar Cincin F.
Ketika benda kecil pada Cincin F berinteraksi dengan partikel cincin, interaksi tersebut menghasilkan sesuatu yang para ilmuwan kadang-kadang menyebutnya sebagai 'jet'. Para astronom berpikir bahwa jet ini terbentuk berkat tarikan gravitasi salah satu satelit alami kecil milik Saturnus bernama Prometheus.
Satelit alami yang berbentuk mirip kentang ini berperan sebagai gembala kosmik. Prometheus bergerak di antara lapisan cincin Saturnus dan ketika melewati lapisan Cincin F, boom! Prometheus menabraknya. Seperti diketahui, Prometheus tidak memiliki garis edar lingkaran sempurna, membuatnya bisa kapan saja menabrak lapisan-lapisan cincin Saturnus yang lain.
Proetheus tampak bertabrakan dengan Cincin F pada kecepatan sedang sekitar 6,4 km per jam. Tumbukan ini meninggalkan jejak sepanjang 40 hingga 180 km.
"Keliling cincin F sekitar 881 ribu km. Jet ini begitu kecil sehingga butuh waktu dan momentum untuk menemukannya," ujar tim Cassini, Nick Attree. Tim ilmuwan Cassini di NASA dapat menemukan tabrakan ini setelah menelusuri 20 ribu citra yang berbeda.