Ilustrasi lubang hitam. Kredit: 20th Century Fox |
Massa gravitasi black hole atau lubang hitam sangat besar. Jika kita mendekati lubang hitam, maka detak jam kita akan sangat melambat (atau bahkan berhenti) jika dibandingkan dengan orang-orang yang berada jauh dari lubang hitam.
Itulah kenapa ada perbedaan (dilasi) waktu yang sangat besar antara Cooper dan Amelie di planet pertama, Miller, dengan Romilly yang berada di stasiun luar angkasa Endurance pada film Interstellar. Satu jam di Planet Miller setara dengan tujuh tahun di stasiun luar angkasa Endurance (dan Bumi).
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan teori relativitas umum (karena kita membicarakan gravitasi). Gravitasi menurut relativitas umum adalah lengkungan ruang-waktu di sekitar objek bermasa. Bayangkan sebuah bola bowling adalah Bumi dan sebuah matras adalah ruang. Lekukan yang terbentuk pada matras ketika ditimpa oleh bola bowling dapat dianalogikan dengan melengkungnya ruang ketika ditempati oleh objek bermasa.
Lengkungan tersebut tidak hanya berlaku untuk ruang tapi juga untuk waktu. Prinsip dilasi waktu ini bekerja pada Cooper dan awak pesawat yang lain yang mengalami waktu lebih lambat dibandingkan dengan manusia lain yang berada di Bumi.
Semakin dekat lubang hitam, waktu melambat semakin signifikan. Namun, ada juga titik di dekat massa lubang hitam di mana waktu tidak melambat, melainkan berhenti. Area tersebut adalah apa yang dikenal sebagai 'event horizon' atau cakrawala peristiwa, titik di mana cahaya bahkan tidak dapat melarikan diri.
Inilah lubang hitam, gravitasinya yang kuat mempengaruhi pengukuran waktu. Kuncinya adalah untuk memahami bahwa, waktu bukanlah angka absolut yang berlaku seragam untuk semua pengamat. Waktu adalah relatif terhadap kecepatan dan gravitasi pengamat.