Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Satelit Cuaca Milik Jepang Jepret Wajah Bumi Terkini dari Luar Angkasa

Seperti apa kondisi Bumi saat ini? Satelit Himawari-8 (ひまわり—8), satelit cuaca milik Jepang yang berada di orbit geostasioner berhasil mengabdikannya. Citra ini dipotret pada 26 Juli 2016. Nampak cukup jelas planet Bumi kita, “a pale blue dot”, satu-satunya planet yang diketahui berkehidupan di Tata Surya.
Wajah Bumi pada 26 Juli 2016. Kredit: JAXA/JMA/Himawari-8
Info Astronomy - Seperti apa kondisi Bumi saat ini? Satelit Himawari-8 (ひまわり—8), satelit cuaca milik Jepang yang berada di orbit geostasioner berhasil mengabadikannya. Citra ini dipotret pada 26 Juli 2016. Nampak cukup jelas planet Bumi kita, “a pale blue dot”, satu-satunya planet yang diketahui berkehidupan di Tata Surya.

Himawari-8 dioperasikan oleh Badan Meteorologi Jepang. Satelit cuaca ini dibangun oleh Mitsubishi Electric dengan bantuan dari Boeing, dan merupakan satelit yang pertama dari dua satelit dengan didasarkan pada bus satelit DS-2000. Himawari-8 memasuki layanan operasional pada tanggal 7 Juli 2015 dan merupakan penerus MTSAT- 2 (Himawari-7) yang diluncurkan pada tahun 2006.

Himawari-8 diluncurkan dengan sebuah roket H-IIA yang lepas landas dari Yoshinobu Launch Complex Pad 1 di Tanegashima Space Center, Jepang. Peluncuran dilakukan pada 12:16 WIB tanggal 7 Oktober 2014 dan mencapai orbit geostasioner pada bulan Oktober 2014, di 140,7 derajat Bujur Timur.

Bus satelit DS2000 memiliki umur 15 tahun, namun umur operasional dari Himawari-8 akan dibatasi oleh instrumen yang hanya dirancang untuk 8 tahun pelayanan. Saat peluncuran, massa satelit adalah sekitar 3.500 kilogran. Satelit ini dapat beroperasi menggunakan satu panel surya gallium arsenide, yang menyediakan hingga 2,6 kilowatt listrik.

Instrumen utama satelit Himawari-8, Advanced Himawari Imager (AHI), adalah imager multispektral 16 channel untuk menangkap cahaya tampak dan inframerah dari atas kawasan Asia-Pasifik. Alat ini dirancang dan dibangun oleh Exelis Geospatial Systems dan memiliki karakteristik spektral dan spasial yang mirip dengan Advanced Basic Imager (ABI) yang direncanakan untuk digunakan di satelit GOES-R milik AS.

Instrumen AHI dapat menghasilkan gambar dengan resolusi 500 m dan dapat memberikan pengamatan bola Bumi setiap 10 menit dan citra seluruh wilayah Jepang setiap 2,5 menit. Tapi tahukah Anda mengapa tidak ada bintang-bintang pada latar citra Bumi yang dipotret satelit Himawari-8?

Hal ini karena instrumen AHI merupakan kamera dengan pengaturan eksposur kurang dari 1/24 atau 0,04 detik per frame. Hal tersebut agar citra Bumi yang didapat tidak terlalu terang namun membuat cahaya bintang-bintang yang lemah di latar belakang tak nampak saking redupnya.

Data yang diperoleh dari satelit Himawari-8 ini tersedia secara bebas untuk digunakan oleh lembaga meteorologi di negara lain, termasuk Indonesia. Anda juga bisa mengaksesnya di http://jma.go.jp/en/jms.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.