Planet Saturnus dipotret dari wahana antariksa Cassini. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Nama Saturnus diambil dari nama dewa pertanian, kemakmuran, dan peradaban Romawi. Karena rotasinya yang cepat, Saturnus terbentuk menjadi raksasa gas yang sangat ringan dibandingkan ukurannya. Saturnus juga menonjol di bagian ekuatornya ketika berotasi. Ini berarti Saturnus lebih gemuk dibandingkan tingginya, alias tumbuh ke samping, bukan ke atas.
Planet Saturnus merupakan planet yang memiliki massa jenis paling rendah, bahkan lebih rendah dari massa jenis air. Sehingga apa bila ada kolam air raksasa, Saturnus akan mengambang di atas kolam air raksasa itu, tidak tenggelam. Hal ini karena sebagian besar tubuhnya disusun oleh gas.
Memiliki ukuran 5 kali lebih besar dari ukuran planet Bumi, yakni berdiameter sekitar 120.000 km, menjadikannya planet terbesar kedua setelah Jupiter di Tata Surya. Jarak rata-rata Saturnus ke Matahari adalah 1.428.000.000 km. Waktu yang dibutuhkan planet Saturnus untuk melakukan satu kali rotasi adalah sekitar 10,7 jam, sedangkan untuk mengelilingi Matahari, Saturnus membutuhkan waktu sekitar 29,5 tahun.
Atmosfer Saturnus sebagian besar berupa hidrogen, sejumlah helium, sedikit metana, uap air dan amonia. Saturnus diperkirakan memiliki inti planet yang cair dan berada pada 52.000 km di bawah atmosfernya. Inti planetnya dilingkupi lapisan-lapisan logam dan hidrogen molekul. Temperatur rata-rata Saturnus adalah -130° Celcius.
Berikut ini adalah ciri-ciri dan karakteristikyang dimiliki oleh planet Saturnus.
Dikelilingi Cincin Es
Saturnus merupakan planet terindah dengan ribuan cincin mengelilingi tubuhnya. Walaupun cincin planet Saturnus terlihat padat, cincin itu sebenarnya tersusun atas miliaran serpihan batu yang dilapisi es. Serpihan terkecil hanya serupa setitik debu, sedangkan yang terbesar mungkin mencapai sebesar rumah pesepakbola David Beckham.
Beberapa serpihan cincin Saturnus lebarnya bahkan mencapai 1 km. Setiap serpihan bergerak di orbitnya masing-masing mengelilingi Planet Saturnus. Serpihan batu berlapis es yang mengorbit Planet Saturnus mungkin dulunya adalah sebuah satelit alami, atau mungkin juga bahan-bahan yang tersisa saat pembentukan Planet Saturnus.
Cincin di Dalam Cincin
Saturnus tampak dikelilingi oleh hanya beberapa cincin lebar tetapi sebenarnya terdapat ribuan cincin sempit dan cincin-cincin kecil (ringlet). Cincin-cincin kecil penyusun cincin F yang sempit saling terpilin dan dipisahkan dari cincin-cincin lainnya oleh tarikan gravitasi dua satelit alami "penggembala", yang disebut Prometheus dan Pandora.
Memiliki 50 Lebih Satelit Alami
Planet Saturnus mempunyai setidaknya lebih dari 50 satelit alami. Satelit yang terbesar, Titan, adalah satu-satunya satelit alami di Tata Surya yang diketahui memiliki atmosfer tebal. Enceladus, salah satu satelit alami lainnya, memiliki sisi berkawah serta satu sisi lagi yang lebih rata.
Sementara itu, ada juga Mimas yang memiliki kawah besar yang terbentuk akibat tubrukan yang hampir saja menghancurkannya. Beberapa satelit lainnya seperti Atlas, 1980S26, 1980S27, 1980S28, Euphemetheus, Janus, Mimas co-orbital, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione co-orbital, 1980S5, 1980S6, Rhea, Hyperion, Lapetus, Phoebe dan masih banyak lagi yang belum diberi nama.