Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Mengenal Proses Pembentukan Planet Bumi

Bumi, satu dari sekian miliar planet yang tersebar di alam semesta, tempat kita dan orang-orang tersayang menjalani kehidupan. Tahukah Anda bagaimana proses terbentuknya Bumi kita?
Bumi. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Bumi, satu dari sekian miliar planet yang tersebar di alam semesta, tempat kita dan orang-orang tersayang menjalani kehidupan. Tahukah Anda bagaimana proses terbentuknya Bumi kita?

Mungkin Anda pernah bertanya, untuk apa para astronom sibuk mencari planet asing di luar Tata Surya? Jawabannya, tak lain dan tak bukan adalah, untuk mempelajari planet-planet dalam dan luar dari Tata Surya dalam upaya untuk lebih memahami mana teori pembentukan Bumi yang paling akurat.

Sekadar informasi bagi Anda yang belum tahu apa yang dimaksud dengan teori, dan sering berkata “Itu mah cuma teori!”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teori adalah pendapat atau hipotesa yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, serta didukung oleh data dan argumentasi yang ilmiah.

proses terbentuknya Bumi tidak lepas dari proses terbentuknya Tata Surya yang menurut pendapat para astronom yang mengemukakan teori-teorinya. Teori-teori tersebut antara lain adalah:

Teori Kabut (Nebula)

Piere Simon de Laplace merupakan seorang ahli fisika Prancis. Pada tahun 1796 ia menyatakan bahwa Tata Surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Karena kabut selalu memancarkan panas di alam semesta yang dingin, kabut tersebut mengalami penyusutan dan membentuk bola gas.

Penyusutan itu menyebabkan pilinan bola gas makin cepat. Akibatnya terjadi pemepatan di kedua kutubnya dan melebar di bagian ekuator menyerupai gelang-gelang karena penumpukan gas. Pilinan bola gas yang makin cepat menyebabkan sebagian massa gas di ekuator makin menjauh dari bola gas, kemudian membentuk bola-bola gas yang lebih kecil dan mengelilingi bola gas awal. Bola-bola gas kecil tersebut kemudian mendingin menjadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi Matahari.

Teori Planetesimal

Teori planetesimal dikemukakan oleh astronom Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Teori planetesimal menyatakan bahwa Tata Surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin.

Di dalam kabut itu terdapat material-material padat yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai orbit bebas sehingga terjadi tabrakan- tabrakan. Dengan adanya gaya gravitasi, terbentuklah gumpalan- gumpalan yang besar dan lebih pampat.

Gumpalan terbesar terletak di tengah (pusat) kabut dan menjadi pusat peredaran yang kemudian disebut Matahari. Adapun gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama-sama ber-revolusi terhadap Matahari.

Teori Protoplanet

Teori protoplanet dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Jerman, Carl von Weizsaecker pada tahun 1940. Teori proto planet kemudian disempurnakan antara lain oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1150. Teori ini menyatakan bahwa Tata Surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak.

Lebih dari 15.000 juta tahun yang lalu salah satu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan.

Dengan adanya pilinan, gumapalan bola menjadi pipih menyerupai cakram, yaitu tebal dibagian tengah dan pipih dibagian tepinya. Bagian tengah yang tebal berpilin lebih lambat dari pada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan cahaya.

Bagian tengah itu kemudian menjadi Matahari. Partikel-partikel di bagian tepi yang berpilin lebih cepat menyebabkan gumpalan-gumpalan awan gas dan debu terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan-gumpalan itu kemudian membeku menjadi bahan planet dan satelitnya. Oleh karena itu, bahan-bahan planet tersebut disebut protoplanet dan teorinya disebut teori protoplanet.

Dari ketiga teori di atas, jika Anda baca secara seksama, maka akan ditemukan kemiripan satu sama lain. Tiga teori di atas adalah teori-teori yang paling diterima secara luas, yang Anda mungkin juga pernah pelajari di bangku sekolah dasar.

Saat ini, para astronom masih akan terus mencari dan mempelajari planet-planet asing di luar Tata Surya. Berburu planet asing di luar Tata Surya bukan berarti kita akan pergi ke sana, melainkan untuk mempelajarinya, memajukan peradaban dengan ilmu pengetahuan.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.