Uji coba roket SLS untuk misi ke Mars. Kredit: NASA |
SLS adalah semacam "versi terbaru" dari pesawat ulang-alik NASA yang telah pensiun pada tahun 2011 silam. Roket SLS ini digadang-gadang merupakan roket peluncur terbesar dan terkuat sepanjang sejarah umat manusia yang dimiliki NASA.
NASA telah berhasil meyelesaikan fase rancangan atau CDR (critical design review) dalam waktu yang tidak sebentar, yakni kurang lebih selama 40 tahun. Roket ini ditujukan untuk program eksplorasi luar angkasa atau untuk mendukung misi luar angkasa yang lebih jauh.
Misi eksporasi luar angkasa berikutnya tersebut akan mengangkut dan mengirim manusia ke beberapa spot guna meneliti benda-benda luar angkasa, seperti Bulan, asteroid, bahkan Mars. Seperti yang kita ketahui, saat ini NASA sendiri tengah menjalankan misi Mars guna meneliti apakah ada kehidupan atau kemungkinan manusia dapat membangun koloni di Planet Merah tersebut.
Seperti yang disebutkan oleh NASA, roket SLS ini merupakan wahana luar angkasa terbesar yang pernah ada. Ketika semua bagian disatukan, SLS akan memiliki tinggi hingga 98 meter. Nantinya untuk mendorong roket ini, SLS akan memiliki empat mesin RS-25.
Roket SLS pertama kali diluncurkan pada tahun 1969. Adalah Neil Amstrong dan Edwin Buzz Aldrin yang merupakan dua manusia pertama yang berhasil menginjakan kaki di Bulan dengan menumpang roket tersebut. Semenjak puluhan tahun lamanya, kini SLS telah dimodernisasi dengan penambahan teknologi termutakhir dan siap untuk diluncurkan kembali agar dapat melanjutkan misi luar angkasa selanjutnya.