Ilustrasi planet Proxima b yang mengorbit bintang Proxima Centauri. Kredit: Nature |
Apa yang membuat penemuan planet Proxima b ini semakin menarik adalah ternyata planet tersebut merupakan planet berbatu (terestrial) seperti Bumi, memiliki ukuran yang hampir seukuran Bumi, dan terletak di "zona laik huni" bintang Proxima Centauri.
Dalam astronomi, zona laik huni atau zona Goldilocks adalah kisaran jarak dari bintang induk di mana sebuah planet mampu menjaga air dalam bentuk cair untuk tetap berada di permukaannya. Jadi, Proxima b adalah planet yang bagus untuk diobservasi untuk mempelajari tanda-tanda kehidupan asing di luar Bumi.
"Ini adalah planet ekstrasurya terdekat yang pernah umat manusia temukan," kata Guillem Anglada-Escude, seorang astronom dari Queen Mary University of London yang memimpin penelitian dan penemuan planet Proxima b.
Namun begitu, meskipun planet Proxima b terletak di zona laik huni bintang Proxima Centauri, tidak ada jaminan bahwa Proxima b, yang memiliki massa 1,3 kali lebih besar dari massa Bumi, mampu mendukung kehidupan asing untuk dapat berkembang.
Para astronom yang menulis studi terkait Proxima b mengatakan mereka belum bisa menentukan apakah planet ini memiliki atmosfer atau benar-benar ada air cair di permukaannya; mereka juga tidak tahu bagaimana planet tersebut bisa terbentuk di sistem Proxima Centauri.
Para astronom ini juga menekankan bahwa mereka tidak setuju denga penggunaan kata planet "mirip Bumi", melainkan lebih menyukai planet "seukuran Bumi".
Walaupun memiliki ukuran seperti Bumi, para astronom belum tahu apakah Proxima b benar-benar terlihat seperti Bumi. Bisa saja planet Proxima b tersebut lebih mirip seperti Neptunus dengan atmosfernya yang sebagian besar gas hidrogen, atau bisa juga Proxima b merupakan 'dunia air' seperti Europa (salah satu satelit alami Jupiter) yang sebagian besar terdiri dari air es.
Namun menurut tim astronom yang menemukan Proxima b, termasuk Ansgar Reiners, seorang profesor astrofisika di Universitas Göttingen di Jerman, yang melakukan pemodelan dan pengamatan Proxima b mengatakan kemungkinan besar planet ini adalah planet terestrial.
Selain itu, masih ada faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap kemungkinan adanya kehidupan di Proxima b. Misalnya, bintang katai merah seperti Proxima Centauri adalah bintang cukup aktif, dan jarak Proxima b dari bintangnya hanya 5 persen dari jarak antara Bumi dan Matahari.
Hal tersebut membuat Proxima b dibombardir oleh radiasi dari bintang Proxima Centauri sekitar 100 kali lebih besar dari radiasi yang Bumi terima dari Matahari. Ditambah lagi, belum jelas apakah Proxima b memiliki medan magnet seperti Bumi yang mampu melindungi planet tersebut dari radiasi ekstem yang bisa berbahaya bagi kehidupan.
Faktor lainnya, jika ternyata planet Proxima b ini tidak memiliki atmosfer, planet tersebut akan memiliki suhu permukaan yang cukup dingin sekitar minus 40 derajat Celcius. Planet yang bisa menampung kehidupan dirasa perlu memiliki atmosfer agar ada efek rumah kaca yang membantu mendorong suhu ke atas titik beku dan memiliki air cair.
Saat ini para astronom di European South Observatory masih menunggu saat-saat di mana Proxima b transit di depan wajah Proxima Centauri yang menghadap Bumi. Dengan begitu, para astronom ini bakal bisa mengungkap atmosfer dan komposisi Proxima b lebih jelas.
Jika memang ada kehidupan asing di Proxima b, merekalah tetangga antarplanet terdekat kita. Siap untuk kontak pertama?