Ilustrasi satelit LAPAN-A2 di orbit Bumi. Kredit: LAPAN |
Satelit ini merupakan suksesor dari satelit buatan LAPAN sebelumnya, yaitu satelit LAPAN-TUBSAT yang dibuat di Jerman. Untuk satelit LAPAN-A2 ini sepenuhnya dibuat di Indonesia, namun tetap menggunakan konsultan dari Jerman.
Satelit LAPAN-A2 membawa instrumen Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal-kapal di perairan Indonesia. Satelit ini juga membawa kamera untuk merekam video dengan pembesaran tiga kali lebih luas dari LAPAN-TUBSAT.
Natuna, Indonesia dipotret satelit LAPAN-A2 dari luar angkasa. Kredit: LAPAN |
Muatan untuk observasi Bumi dari LAPAN A2 terdiri dari kamera video (Kappa PAL) untuk cakupan radius 80 km lebar tanah dan Kappa HDTV untuk observasi video beresolusi tinggi dengan cakupan dasar 11 x 6 km per frame video.
LAPAN-A2 juga membawa muatan pengulang suara dan repeater APRS untuk komunikasi Organisation for Amateur Radio Indonesia (ORARI) selama bencana. Satelit ini melayang di dekat orbit ekuatorial di 8-10 derajat dekat orbit sirkular. Orbit ini akan membuat satelit mengelilingi Indonesia selama 14 kali dalam sehari.
Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit pertama yang murni didesain dan dibuat perekayasa Indonesia menggunakan alat produksi dan fasilitas uji yang juga ada di Indonesia. Satelit ini sebenarnya siap diluncurkan tahun 2012. Namun, karena satelit utamanya, Astrosat (milik India) mengalami masalah, proses peluncuran pun ditunda hingga tiga tahun.
Ingin melihat puluhan citra yang dikirim oleh satelit LAPAN-A2? Klik di sini untuk menuju ke galerinya.