Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Proxima Centauri Ternyata Mirip Matahari Lebih Dari yang Kita Duga

Pada Agustus 2016, para astronom mengumumkan bahwa Proxima Centauri diorbiti planet seukuran Bumi (disebut Proxima b). Pada awalnya, Proxima Centauri dianggap tidak seperti Matahari kita. Ia adalah katai merah yang dingin, kecil dan redup. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa bintang ini mirip dengan Matahari.
Ilustrasi interior bintang Proxima Centauri. Kredit: NASA/CXC/M. Weiss
Info Astronomy - Pada Agustus 2016, para astronom mengumumkan bahwa Proxima Centauri diorbiti planet seukuran Bumi (disebut Proxima b). Pada awalnya, Proxima Centauri dianggap tidak seperti Matahari kita. Ia adalah katai merah yang dingin, kecil dan redup. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa bintang ini mirip dengan Matahari.

Kemiripan tersebut ditandai dengan bintang terdekat Tata Surya tersebut memiliki siklus bintik bintang (starspot) yang cukup teratur.

Starspot (seperti sunspot atau bintik matahari) adalah bercak gelap di permukaan sebuah bintang yang suhunya sedikit lebih rendah daripada daerah sekitarnya. Starspot terbentuk oleh medan magnet. Sebuah bintang terbuat dari gas terionisasi yang disebut plasma. Medan magnet dapat membatasi aliran plasma dan membuat bintik-bintik gelap. Perubahan medan magnet sebuah bintang dapat memengaruhi jumlah dan distribusi starspot.

Matahari mengalami siklus aktivitas sunspot sekali setiap 11 tahun. Pada aktivitas minimumnya seperti sekarang ini, Matahari hampir tanpa sunspot di permukaannya. Sedangkan pada aktivitas maksimumnya, biasanya akan tampak lebih dari 100 sunspot yang menutupi kurang dari satu persen dari permukaan Matahari.

Studi baru menemukan bahwa Proxima Centauri ternyata juga mengalami siklus yang sama. Bedanya, siklus bintik bintangnya berlangsung sekali setiap 7 tahun dari puncak ke puncak. Namun, siklus bintik bintang yang dimiliki Proxima Centauri jauh lebih dramatis.

Setidaknya, ketika di aktivitas maksimumnya, sekitar seperlima dari permukaan bintang katai merah tersebut akan ditutupi bintik-bintik gelap. Ditambah beberapa dari starspot di Proxima Centauri berukuran relatif jauh lebih besar untuk ukuran bintang itu sendiri dan dibandingkan dengan bintik-bintik gelap pada Matahari kita

"Jika ada alien cerdas yang hidup di planet Proxima b, mereka akan melihat permukaan bintang induknya yang sangat dramatis," kata penulis studi ini, Brad Wargelin dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA).

Para astronom terkejut ketika berhasil mendeteksi siklus aktivitas bintik bintang di Proxima Centauri, karena pada awalnya memang diketahui interior bintang ini sangat berbeda dari Matahari. Sepertiga bagian luar Matahari mengalami pergolakan yang disebut konveksi, mirip dengan air mendidih dalam panci, sedangkan interior Matahari masih relatif tenang.

Sebaliknya, interior sebuah katai merah kecil seperti Proxima Centauri seharusnya mengalami pergolakan yang disebut konveksi tadi hingga ke inti bintang tersebut. Akibatnya, karena konveksi ini membuat sebuah bintang seperti Proxima Centauri seharusnya tidak mengalami siklus bintik bintang, apa lagi yang periodik.

"Keberadaan siklus bintik bintang di Proxima Centauri menunjukkan bahwa kita masih belum mengerti bagaimana medan magnet bintang terbentuk dan bekerja," kata salah satu penulis studi juga dari CfA, Jeremy Drake.

Hasil penelitian tim ini telah diterima untuk dipublikasikan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.