Advertorial
Meteor dan Bima Sakti di Cangar, Jawa Timur. Juli 2016. Kredit: Martin Marthadinata |
Citra menakjubkan di atas dipotret pada akhir Juli 2016 kemarin, saat sedang terjadi puncak hujan meteor Delta Aquarid. InfoAstronomy.org bersama dengan klub astronomi Jejak Pengamat Langit mengadakan star party kala itu.
Langit-langit pedesaan yang masih bebas polusi cahaya ditambah suasananya yang gelap membuat star party kami saat itu berjalan lancar. Lesatan meteor-meteor terang, beberapa di antaranya fireball, berhasil kami amati.
Pernahkah Anda mengamati meteor? Meteor sendiri sebenarnya merupakan meteoroid (puing-puing bekas komet atau asteroid yang berada di luar angkasa) yang mencoba memasuki atmosfer Bumi. Meteoroid tersebut terbakar di atmosfer sehingga kita melihatnya sebagai lesatan cahaya bernama meteor.
Setiap malamnya, diperkirakan ada 2-5 meteor yang melesat secara sporadis. Sayangnya, lesatan meteor sulit diprediksi. Walau begitu, kita bisa menyiasatinya dengan melihat meteor saat terjadi puncak hujan meteor. Setidaknya, tahun ini akan terjadi 11 peristiwa hujan meteor, di mana 6 di antaranya telah terjadi.
Hujan meteor paling dekat yang akan terjadi ketika artikel ini ditulis adalah hujan meteor Orionid. Hujan meteor tersebut akan tampak pada tengah malam sampai dini hari tanggal 21 Oktober 2016 mendatang. Di malam yang cerah dan tanpa polusi seperti di langit Cangar, Anda dapat melihat hingga 25 meteor per jam.
Oh iya, bagaimana dengan galaksi Bima Sakti? Apakah Anda pernah melihatnya juga? Biar kami tebak, Anda belum pernah melihatnya secara langsung. Tak apa, wajar, karena kenampakan bentangan galaksi Bima Sakti tidak terlalu terang, ditambah sensitifitas mata kita yang tidak cukup baik, alhasil Bima Sakti jadi semakin redup.
Walau begitu, bentangan Bima Sakti bisa terlihat secara samar-samar di langit pedesaan. Bila Anda memiliki kamera dan tinggal jauh dari wilayah kota, Anda bisa mencoba memotretnya juga pada rentang waktu Juni-Oktober setiap tahunnya.
Juni dan Oktober masing-masing merupakan awal dan akhir dari musim kemarau (walau saat ini sudah sering hujan padahal masih Oktober). Pada rentang waktu itu, Bima Sakti akan terlihat jelas membentang di langit atas kepala saat malam hari.
Baca Juga: Kiat Memotret Galaksi Bima Sakti di Langit Malam
Pada dasarnya, benda-benda langit semacam meteor hingga bentangan galaksi Bima Sakti bisa kita nikmati setiap malam. Namun, karena langit yang sudah mulai tercemar membuat kita hanya melihat segelintir bintang saja, walaupun dikatakan langit sedang "cerah."
Lokasi-lokasi terbaik untuk mengamati benda-benda langit selain di pedesaan bisa juga di daerah dataran tinggi atau di pegunungan. Kami sendiri akan kembali menyelenggarakan star party bersama klub astronomi Jejak Pengamat Langit pada 27-30 April 2017 mendatang.
Star party tersebut akan diadakan di Gunung Bromo, Jawa Timur. Bromo kami pilih karena pesona alamnya yang cantik ditambah langitnya yang masih bersih sehingga cocok untuk mengamati meteor, bintang-bintang dan galaksi Bima Sakti.
Bila Anda berminat untuk ikut star party kami di Bromo, Jawa Timur pada April tahun depan, Anda dapat membaca itinerary dan detail biayanya di sini: http://jejaklangit.com/tour
See you under the stars!