Bercocok tanam di Mars. Kredit: FIT/20th Century Fox |
Pada film fiksi ilmiah "The Martian" (2015), astronot Mark Watney (diperankan oleh aktor Matt Damon) yang tertinggal sendirian di sana justru sukses menanam kentang menggunakan tanah Mars ditambah air yang dihasilkan dari reaksi kimia serta pupuk dari kotorannya yang sudah kering.
Setelah menonton film itu, kita mungkin berpikir ternyata cukup sederhana untuk bisa bercocok tanam di Mars, tapi apakah kenyataannya memang begitu?
"Tidak semudah itu," kata Ralph Fritsche, manajer proyek senior untuk produksi pangan astronot di Pusat Antariksa Kennedy NASA, seperti InfoAstronomy.org kutip dari Seeker.com.
NASA sendiri berencana mengirim astronot ke Planet Merah pada tahun 2030, sementara pengusaha Elon Musk yang merupakan CEO perusahaan luar angkasa SpaceX berencana untuk membangun koloni di Mars satu dekade dari sekarang.
Menurut perhitungan yang telah dilakukan NASA dan berbagai lembaga antariksa lainnya, dibutuhkan biaya sekitar 1 miliar dolar AS untuk mengirim stok makanan setahun penuh bagi saty astronot dari Bumi ke Mars. Karena perhitungan inilah, diperlukan rencana lain untuk mendapatkan makanan bagi para astronot Mars di masa depan.
Kabar baiknya, setelah dilakukan penelitian lewat robot-robot penjelajah yang didaratkan di sana, ternyata tanah di Mars memiliki nutrisi yang cukup bagi tanaman untuk dapat tumbuh dan bertahan hidup! Walau begitu, tanah Mars tidak memiliki nutrisi yang sama seperti tanah di Bumi, sehingga pupuk mungkin perlu ditambahkan ke dalam tanah.
Tidak Hanya Kentang
Dalam sebuah percobaan yang menguji seberapa baik kita dapat bercocok tanam di Mars, sekelompok ilmuwan telah berhasil memanen setidaknya 10 tanaman yang tidak hanya kentang, melainkan juga tomat, gandum hitam, gandum utuh, lobak, kacang, bayam, selada, dan daun bawang. Percobaan itu dilakukan pada tanah yang diperkirakan mirip dengan kondisi tanah di Mars.Meskipun tanah Mars tidak segembur tanah di Bumi, ternyata perbedaannya tidak besar. Hal itu menunjukkan bahwa, dalam kondisi yang tepat, astronot Mars nantinya mungkin bisa mendapatkan pasokan makanan sendiri secara berkelanjutan dengan bercocok tanam di Planet Merah.
Tapi sebelum Anda terlalu bersemangat dan mulai mempersiapkan alat berkebun untuk dibawa ke Mars, ada beberapa hal yang harus diperhatikan di sini. Percobaan di atas tadi hanya menggunakan tanah Mars tiruan yang didapatkan dari pegunungan di Hawaii.
Tanaman pada percobaan ini juga ditanam pada sebuah rumah kaca yang masih terpengaruh atmosfer Bumi, dengan kelembaban dan suhu yang stabil. Di Mars, atmosfer, kelembaban, dan suhu akan sangat berbeda dengan di Bumi.
Dan terakhir, fase yang paling penting dari percobaan ini adalah, menentukan apakah tanaman yang ditanam ini aman dikonsumsi atau tidak. Jangan sampai para astronot Mars nantinya menanam tanaman yang justru beracun dan berakibat buruk bagi misi tersebut.
"Tanah di Mars mengandung logam berat seperti timbal, arsenik, merkuri, dan juga banyak zat besi," kata Wieger Wamelink, peneliti utama percobaan ini dari Universitas Wageningen di Belanda.
Tapi meskipun masih banyak keterbatasan, nyatanya masih cukup menarik untuk mengetahui seberapa besar potensi tanah di Planet Merah untuk ditanami tanaman. Karena sejatinya, tidak ada yang lebih menghibur ketika Anda berada miliaran kilometer jauhnya dari Bumi selain mendapatkan sayuran segar.