Salah satu galaksi spiral di alam semesta, NGC 5033. Kredit: R. Jay GaBany |
Pada sejarahnya, galaksi spiral adalah jenis galaksi yang awalnya digambarkan oleh astronom Edwin Hubble pada tahun 1936 dalam karya tulisnya, The Realm of the Nebulae, dan dengan demikian, galaksi spiral merupakan bagian dari urutan Hubble.
Galaksi spiral terdiri dari bentuk yang tampak seperti cakram pipih yang berotasi, biasanya juga terdapat tonjolan (bulge) atau batangan pada bagian pusatnya, sementara lengan-lengan galaksinya yang merupakan tempat pembentukan bintang-bintang baru itu seakan timbul dari tonjolan tadi lalu berputar mengelilinginya.
Galaksi kita sendiri, Bimasakti, termasuk jenis galaksi spiral karena diperkirakan berbentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Sekadar informasi tambahan, istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun.
Rinciannya seperti ini: dengan kecepatan 300.000 km/detik, dalam waktu satu tahun cahaya akan ditempuh jarak sekitar 9,5 triliun kilometer. Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 triliun km. Ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 × 9,5 triliun km, atau 950 biliun km (950 diikuti dengan 15 buah nol di belakangnya).
Hasil pengamatan para astronom menunjukkan bahwa galaksi-galaksi yang terdapat di alam semesta ini terdiri atas 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan. Tapi walaupun galaksi spiral menjadi mayoritas, mereka tidak angkuh dan menindas dua jenis galaksi lainnya yang minoritas.
Sumber: Guide to the Universe, Space.com, Cornell University.