Kawah baru selebar 12 meter di Bulan. Kredit: NASA |
Dari penelitian ini, kita mengetahui bahwa beberapa fitur permukaan Bumi mungkin berusia lebih muda dari yang diperkirakan sebelumnya, dan bila kita ingin membangun koloni di Bulan, kita butuh habitat yang kuat dari serangan meteoroid yang siap menghujam permukaan Bulan kapan saja.
Selain itu, karena Bulan sering ditabrak asteroid, hal tersebut membuat kawah-kawah lama bekas tumbukan sebelumnya juga berubah bentuk ketika ada tumbukan baru. Dan ingat, Bulan tidak memiliki atmosfer pelindung seperti Bumi. Jadi setiap ada benda batuan luar angkasa yang masuk maka tidak akan terbakar di atmosfer; melainkan langsung menabrak begitu saja.
Tapi, dari mana asalnya meteoroid-meteoroid ini? Dan apa itu meteoroid? Di langit malam yang gelap, Anda mungkin pernah melihat lesatan meteor. Meteor-meteor tersebut awalnya merupakan meteoroid, atau batuan luar angkasa yang mengambang bebas di ruang hampa. Saat meteoroid memasuki atmosfer Bumi, ia akan terbakar, dan disebutlah sebagai meteor.
Perbedaan antara asteroid dan meteoroid adalah, asteroid cenderung memiliki ukuran besar, bahkan bisa sebegar gunung, yang terdiri dari logam. Sementara meteoroid lebih merupakan puing-puing sisa ekor komet atau pecahan asteroid yang berukuran lebih kecil.
Jadi, tidak hanya Bulan, melainkan Bumi juga sering diserang meteoroid-meteoroid kecil ini, yang populer kita sebut sebagai hujan meteor. Untungnya, atmosfer planet kita cukup tebal, sehingga meteoroid-meteoroid ini akan terbakar sebelum bisa mencium permukaan Bumi.