Atmosfer Jupiter yang penuh badai dipotret oleh Juno. Kredit: NASA/Stuart Atkinson |
Citra di atas dipotret menggunakan instrumen JunoCam yang tertanam dalam badan wahana antariksa Juno, menyoroti adanya tujuh dari delapan fitur badai yang berbentuk oval di atmosfer Jupiter. Menariknya, badai raksasa tersebut bergerak berlawanan arah rotasi Jupiter.
Juno mengambil citra ini pada 12 Desember 2016 pukul 00:27 WIB, ketika wahana antariksa Juno melintas dalam jarak yang relatif dekat terhadap Jupiter. Pada saat mengambil citra di atas, wahana antariksa Juno hanya berjarak 24.600 kilometer dari Jupiter.
JunoCam sendiri merupakan kamera berwarna yang dirancang untuk menangkap citra yang luar biasa dari Jupiter dalam misi Juno ini. JunoCam seolah menjadi mata utama Juno. Kamera ini dapat memberikan pandangan yang luas, sehingga membantu para astronom untuk mendapatkan citra dan data penelitian yang diinginkan dari Jupiter.
Juno menggunakan tenaga surya untuk mengumpulkan data baru yang belum pernah diperoleh oleh wahana antariksa lain yang akan mengungkap rahasia tersembunyi tentang asal-muasal dan evolusi Jupiter. Juno juga akan mempelajari aurora di kedua kutub Jupiter untuk mengetahui struktur, atmosfer dan magnetosfer planet terbesar se-Tata Surya kita itu.
Misi utama Juno dijadwalkan akan berakhir pada bulan Februari 2018. Pada saat itu, Juno akan 'bunuh diri' dengan diterjunkan ke atmosfer Jupiter agar wahana antariksa tersebut tidak mengganggu atau mengontaminasi satelit-satelit alami Jupiter yang berpotensi laik huni seperti Europa dan Ganimede.