Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Katai Merah: Bintang Dengan Masa Hidup Terlama Sejagad

Populasi terbesar dari bintang di alam semesta merupakan jenis bintang yang terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang dari Bumi. Walau begitu, mereka juga memiliki masa hidup terlama dari jenis bintang lain. Mari mengenal bintang kerdil merah.
Ilustrasi bintang kerdil merah. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Populasi terbesar dari bintang di alam semesta merupakan jenis bintang yang terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang dari Bumi. Walau begitu, mereka juga memiliki masa hidup terlama dari jenis bintang lain. Mari mengenal bintang kerdil merah.

Para ilmuwan berpikir bahwa 20 dari 30 bintang terdekat ke Bumi adalah jenis bintang kerdil merah. Namun, tidak satupun dari mereka dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahkan bintang kerdil merah terdekat dengan Matahari, Proxima Centauri, sangat sulit bahkan tidak tampak di langit malam Bumi.

Kerdil merah merupakan sebuah "bintang gagal". Disebut demikian karena mereka tidak dapat mempertahankan fusi hidrogen di intinya. Namun, tidak ada definisi nyata tentang katai merah. Istilah tersebut umumnya mengacu bintang kerdil dengan tipe spektral mulai dari K5V ke M5V.

Pembentukan dan Karakteristik

kerdil merah terbentuk seperti bintang lainnya dalam deret utama. Awan debu dan gas protobintang tertarik bersama-sama oleh gravitasi dan mulai berputar. Putaran tersebut membentuk gumpalan di tengah, dan ketika berhasil memasuki temperatur kritis, reaksi fusi dimulai.

Kerdil merah adalah jenis bintang-bintang kecil dan dingin. Dengan massa kurang dari 0,5 massa Matahari dan suhu kurang dari 4.000 K. Massa yang rendah akan menurunkan tekanan pada inti bintang. Perpaduan antara tekanan rendah dan suhu dingin akan menyebabkan reaksi nuklir pada katai merah berjalan lambat. Suhu rendah dari kerdil merah itulah yang membuat mereka jauh lebih redup daripada bintang seperti Matahari.

Suhunya yang lebih rendah juga berarti pembakaran hidrogen di kerdil merah berjalan lambat. Sementara bintang yang lebih masif membakar hidrogen di intinya setiap saat. Hal tersebut membuat bintang kerdil merah memiliki usia hingga ratusan triliunan tahun, jauh melampaui masa hidup bintang seperti Matahari yang hanya bisa hingga 10 miliar tahun.

Akhir Kehidupan Kerdil Merah

Kerdil merah mungkin memiliki masa hidup yang panjang, tetapi akhirnya, seperti semua bintang lainnya, mereka bisa kehabisan bahan bakar dan lalu mati. Karena massanya yang terlalu rendah, kerdil merah tidak akan meledak sebagai supernova, melainkan akan menjadi kerdil putih, bintang mati yang tidak lagi menjalani fusi di inti mereka.

Tapi tidak seperti Matahari, yang akan menjadi kerdil putih dalam beberapa miliar tahun dari sekarang, bintang kerdil merah masih butuh triliunan tahun lagi untuk membakar habis hidrogen di intinya.


Sumber: Space Answer, Astronotes.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.