Bulan. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Tak hanya di bidang sepak bola di mana klub-klub Tiongkok saat ini banyak membeli pemain kelas dunia, program luar angkasa Tiongkok juga sedang digenjot dengan diberikan anggaran yang besar oleh pemerintahnya.
Xinhua melaporkan, roket yang akan mengangkut robot penjelajah bernama Chang'e 5 itu bakal lepas landas dari pusat antariksa Wenchang di Pulau Hainan pada bulan November nanti. Misi Chang'e 5 yang akan mencoba untuk mengambil sampel permukaan Bulan merupakan yang pertama sejak 4 dekade terakhir, sejak misi Luna 24 milik Uni Soviet sukses dilakukan pada Agustus 1976.
Robot penjelajah dengan berat 8 ton itu akan diangkut roket Long March 5. Roket tersebut merupakan salah satu roket yang paling kuat buatan Tiongkok saat ini. Roket tersebut telah membuat peluncuran perdananya pada November 2016 lalu dengan sukses.
Detail Misi
Ketika Chang'e 5 sukses mendarat di Bulan nanti, ia akan mengumpulkan sampel permukaan Bulan ke sebuah kapsul antariksa yang telah disematkan ke dalam roket kecil. Kapsul antariksa berisi sampel tersebut nantinya akan lepas landas bersama roket kecil untuk kembali ke Bumi.Misi tersebut dirancang untuk mengumpulkan data eksperimental dan mengkonfirmasi teknologi masuk kembali ke Bumi, seperti panduan, navigasi dan kontrol, perisai panas, serta desain lintasan.
Misi Chang'e 5 sebenarnya merupakan penerbangan robotik keempat Tiongkok sejak pengorbit Chang'e 1 diluncurkan pada 2007. Sejak itu, Tiongkok telah meluncurkan pengorbit kedua (Chang'e 2 tahun 2010) dan pendarat bulan pertama (Chang'e 3 tahun 2013). Misi Chang'e 3 juga membawa wahana antariksa yang disebut Yutu mendarat ke permukaan Bulan.
Ambisius
Tak berhenti sampai di situ, Tiongkok berambisi menjadi negara pertama yang mendarat di sisi jauh Bulan tahun 2018 mendatang. Misi tersebut bertujuan mempelajari kondisi geologi Bulan pada sisi jauh.Saat ini, Tiongkok menjadi satu-satunya negara di Asia yang memiliki stasiun luar angkasa sendiri yang berada di orbit Bumi. Stasiun luar angkasa bernama Tiangong-2 tersebut sukses diluncurkan ke orbit pada 15 September 2016 lalu.
Pada 18 Oktober 2016, dua astronot di Shenzhou-11 melakukan docking di Tiangong-2 yang berbobot 9,5 ton. Dua astronot Tiongkok tersebut juga sempat tinggal di dalam laboratorium pengorbit Bumi itu selama satu bulan.
Tujuan dari Tiongkok dengan dilakukannya misi-misi luar angkasa ini merupakan bagian dari ambisi mereka untuk menjadi kekuatan antariksa dunia. Jika menjelajahi Bulan telah dirasa cukup, Tiongkok juga akan mendaratkan manusia ke Mars sekitar tahun 2030 untuk mengambil sampel dan membawanya kembali ke Bumi.
Dan pada saat itu tiba, sebagian dari orang Indonesia mungkin akan bernafas lega karena tak akan ada lagi warga Tiongkok yang bekerja di Indonesia. Niscaya kita akan kuasai Indonesia sepenuhnya tanpa adanya asing dan aseng, sementara Tiongkok sudah jauh melampaui kita dengan misi luar angkasanya.