Citra sinar-X ribuan lubang hitam. Kredit: NASA/CXC/Penn State University |
Citra sinar-X tersebut dibuat melalui Observatorium Sinar-X Chandra antara tahun 1999 hingga 2016. Jika Anda perhatikan citra di atas, sebagian besar titik-titik di sana adalah lubang hitam supermasif yang berada di pusat-pusat galaksi yang berjarak miliaran tahun cahaya jauhnya dari Bumi.
Neil Brandt dari Pennsylvania State University, yang merupakan salah satu anggota tim astronom yang memperkenalkan citra yang disebut sebagai Chandra Deep Field South ini mengatakan bahwa, ada sekitar 1.008 lubang hitam dalam satu citra ini, masing-masing dari lubang hitam tersebut memancarkan sinar-X dengan energi antara 500 hingga 8.000 volt elektron (0,5-8 keV).
Wilayah tengah pada citra ini merupakan wilayah konsentrasi lubang hitam supermasif yang paling tinggi. Sekitar 70% dari lubang hitam pada citra ini massanya berkisar antara 100 ribu hingga 10 miliar kali massa Matahari.
Para ilmuwan berharap dapat menggunakan data dan citra ini untuk mengintip ke alam semesta awal. Banyak lubang hitam supermasif pada citra ini terbentuk sekitar satu atau dua miliar tahun setelah Big Bang. Mengamati lubang hitam ini, berarti bisa kembali ke masa lalu.
"Dengan satu citra yang menakjubkan ini, kita dapat menjelajahi masa-masa awal pembentukan lubang hitam supermasif di alam semesta dan melihat bagaimana mereka berevolusi selama miliaran tahun," kata Brandt.
Alasan lubang hitam bersinar begitu terang dalam sinar-X adalah karena mereka memanaskan gas yang jatuh atau terhisap ke cakrawala peristiwa (event horizon) mereka, titik di mana tidak ada satupun materi (bahkan cahaya) bisa lepas dari tarikan gravitasi di pusat lubang hitam.
Masih banyak misteri yang belum terjawab tentang lubang hitam. Tapi setidaknya untuk saat ini, para astronom dapat mulai memperdalam penelitiannya terkait lubang hitam melalui Chandra Deep Field South.
Klik di sini untuk melihat citra Chandra Deep Field South yang berevolusi tinggi.