Inilah istimewanya astronomi, kita tidak perlu mendekati atau mengunjungi objek langit yang ingin kita teliti, cukup memotretnya dan memandanginya dari jauh. Hal ini dimungkinkan karena umat manusia modern sudah memiliki teknologi canggih untuk pengamatan langit yang bernama: teleskop.
Teleskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memungkinkan kita melihat dan mengamati benda benda-benda langit yang jauh. Teleskop sendiri memiliki fungsi utama yakni mengumpulkan cahaya lebih banyak dari yang mata kita bisa lakukan. Semakin besar diameter dan aperture teleskop, semakin banyak cahaya dari benda langit redup yang bisa lebih jelas teramati.
Teleskop merupakan penemuan penting dalam sejarah peradaban manusia. Teleskop pertama kali dirancang pada tahun 1608 oleh astronom dari Belanda, yakni Hans Lippershey. Teleskop rakitan Lippershey tersebut menggunakan lensa yang membuat objek jarak jauh menjadi lebih dekat. Namun kala itu Lippershey tidak menggunakan teleskop untuk mengamati langit.
Beberapa tahun setelah itu, sekitar tahun 1610, Galileo Galilei lah yang pertama kali menggunakan teleskop sebagai alat pengamatan langit. Teleskop refraktor pertama rakitannya mampu melihat pergerakan dan perubahan benda langit, bahkan bisa melihat Venus dan satelit-satelit besar milik Jupiter.
Sejak saat itulah perkembangan teleskop menjadi sangat pesat. Tidak hanya teleskop berbasiskan lensa dan cermin, manusia juga memiliki teleskop radio dan bahkan teleskop luar angkasa yang ditempatkan di orbit rendah Bumi. Dengan teleskop-teleskop inilah pengamatan astronomi di era modern begitu mudah dilakukan.
Namun, tidak selamanya pula pengamatan galaksi lain selain Bimasakti harus menggunakan teleskop. Ada beberapa galaksi yang cukup terang, seperti galaksi Andromeda misalnya. Andromeda bisa dipotret tanpa teleskop bila langit gelap dan cerah.
Seperti salah satunya yang dipotret di Bromo, Indonesia ini:
Seperti salah satunya yang dipotret di Bromo, Indonesia ini:
Galaksi Andromeda di langit Bromo, Jawa Timur. Kredit: Martin Marthadinata |
Pada intinya, untuk memotret galaksi-galaksi lain selain galaksi Bimasakti, kita tidak perlu membuang-buang uang yang besar untuk meluncur menggunakan pesawat luar angkasa ke galaksi yang ingin dipotret. Astronomi sudah memiliki teleskop, seperti biologi yang memiliki mikroskop.
Penemuan-penemuan besar dalam astronomi banyak dilakukan para astronom setelah mengamati alam semesta melalui teleskop. Baik itu lewat observatorium berbasis darat, Teleskop Antariksa Hubble yang berada di orbit Bumi, maupun lewat teleskop radio yang menyaring gelombang radio dari benda-benda langit.
Penemuan-penemuan besar dalam astronomi banyak dilakukan para astronom setelah mengamati alam semesta melalui teleskop. Baik itu lewat observatorium berbasis darat, Teleskop Antariksa Hubble yang berada di orbit Bumi, maupun lewat teleskop radio yang menyaring gelombang radio dari benda-benda langit.
Mulailah menabung untuk membeli teleskop pertamamu, lalu amati sendiri galaksi-galaksi di langit yang selama ini foto-fotonya mungkin kamu anggap bohong belaka. Selamat observasi!
Baca juga: 6 Teleskop dengan Harga Terjangkau untuk Pemula
Baca juga: 6 Teleskop dengan Harga Terjangkau untuk Pemula