Penggambaran komputer dari Ahuna Mons, kriovolkano yang sendirian di Ceres. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Dilansir Internet Encyclopedia of Science, kriovolkano adalah jenis gunung berapi yang tidak mengeluarkan volatil lava, melainkan air, amonia, atau metana. Substansi yang dikeluarkan oleh kriovolkano secara kolektif disebut kriomagma, yang biasanya cair, namun dapat pula berada dalam bentuk uap.
Objek-objek ber-es di Tata Surya kita, seperti Pluto, Europa, Triton, Charon dan Titan, diperkirakan juga memiliki kriovolkano, tapi Ahuna Mons merupakan kriovolkano yang cukup mencolok karena hanya ia sendirian di Ceres. Ke mana perginya kriovolkano lain di Ceres?
Dr. Sori dan rekan-rekannya menunjukkan mungkin ada beberapa kriovolkano yang berusia lebih tua dari Ahuna Mons di permukaan Ceres jutaan atau miliaran tahun yang lalu, namun beberapa kriovolkano tadi semacam tenggelam ke permukaan waktu ke waktu sehingga tidak bisa dibedakan dengan permukaan Ceres.
"Bayangkan jika hanya ada satu gunung berapi di Bumi kita. Itu pasti akan sangat membingungkan kita, kan?" kata Dr. Sori.
Namun, tim Dr. Sori kini telah mengusulkan solusi untuk teka-teki ini secara tepat, menggambarkan proses yang disebut relaksasi kental. Proses tersebut merupakan sebuah gagasan bahwa apa saja yang solid akan mencair seiring waktu berjalan.
"Di Bumi, proses relaksasi kental adalah yang membuat aliran gletser," kata Dr. Sori. "Proses ini memang tidak terjadi pada gunung berapi di Bumi karena (gunung berapi) di sini terbuat dari batu. Tapi gunung berapi di Ceres berbeda, di sana mengandung es, membuat proses relaksasi kental mungkin saja terjadi."
Pada Ceres, terjadinya proses relaksasi kental bisa menyebabkan kriovolkano berusia tua di sana menjadi rata dengan tanah atau permukaan, sehingga sulit untuk dibedakan mana permukaan Ceres dan mana kriovolkano.
Untuk menguji gagasan bahwa relaksasi kental menyebabkan kriovolkano pada Ceres rata dengan tanah, Dr. Sori dan rekan-rekannya dari Jet Propulsion Laboratory dan Goddard Space Flight Center NASA, menciptakan model menggunakan dimensi sebenarnya dari Ahuna Mons untuk memprediksi seberapa cepat gunung tersebut akan mencair.
Mereka menjalankan model komputer tersebut dengan asumsi kadar air yang berbeda-beda untuk bahan yang membentuk kriovolkano, mulai dari 100% air es sampai 40% air es. Setelah ditelili lewat model, Ahuna Mons diketahui perlu lebih dari 40% air es untuk mengalami proses relaksasi kental.
Dengan komposisi yang telah diteliti ini, tim astronom ini memperkirakan bahwa Ahuna Mons akan mencair 10-50 meter per satu juta tahun. "Ahuna Mons diperkirakan akan berusia paling lama 200 juta tahun. Kini hanya tinggal menunggu untuk mencairnya kriovolkano tersebut," tutup Dr. Sori.
Penemuan ini telah dipublikasikan secara daring di jurnal Geophysical Research Letters.