Lubang cacing dalam film Interstellar (2014). Kredit: Warner Bros |
Sebelum kita membahas tentang lubang cacing, ada baiknya kita mengetahui dulu sedikit tentang apa itu lubang hitam. Lubang hitam merupakan objek alam semesta yang begitu padat sehingga tidak ada satupun materi di alam semesta yang dapat melarikan diri dari tarikan gravitasinya, bahkan cahaya sekalipun.
Saat ini diketahui hampir seluruh galaksi di alam semesta memiliki lubang hitam raksasa di pusat atau bagian inti galaksinya, yang mana lubang hitam tersebut dapat memiliki massa jutaan atau bahkan miliaran kali lebih besar dari massa Matahari kita.
Beberapa lubang hitam ini adalah salah satu objek yang paling energik di alam semesta ketika masih berusia muda. Bayangkan saja, lubang hitam muda dapat menembak jet bahkan saat mereka sedang menyedot material yang berada dekat di sekitarnya. Tapi ada pula lubang hitam yang berusia tua seperti lubang hitam di pusat galaksi Bimasakti, yang kini jauh lebih tenang.
Lalu, apa hubungannya lubang hitam dengan lubang cacing? Jawabannya: tidak ada!
Anda mungkin merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang berpikir bahwa bila kita masuk atau tersedot lubang hitam, kita akan masuk ke "jembatan" penghubung alam semesta yang dikenal sebagai lubang cacing. Sayangnya, anggapan itu keliru.
Lubang hitam bukanlah "lubang" dalam artian sebenarnya. Ia merupakan bola gelap yang memiliki tarikan gravitasi sangat kuat. Saking kuatnya, cahaya tidak bisa lolos saat terjebak gravitasinya, itulah sebabnya ia muncul hitam, alias gelap tak bercahaya.
Sumber gravitasi lubang hitam terletak di jantung atu pusat kegelapan lubang hitam, sebuah objek alam semesta yang amat sangat luar biasa kecil, namun memiliki massa ribuan hingga jutaan kali massa Matahari.
Bagaimana dengan lubang cacing? Sederhananya, lubang cacing adalah 'terowongan' teoretis antara dua titik ruang yang disebabkan oleh kelengkungan ruang-waktu yang begitu ekstrem.
Teori relativitas umum Albert Einstein menjelaskan bagaimana ruang-waktu melengkung disebabkan oleh benda besar seperti lubang hitam. Lubang cacing muncul dalam solusi untuk persamaan relativitas umum Einstein. Jadi, keberadaan lubang cacing saat ini masih sebatas teori fisika dan matematika saja.
Lubang cacing begitu rumit. Untuk bisa menciptakan lubang cacing yang stabil di ruang-waktu, kita membutuhkan sesuatu yang disebut "materi eksotis", yakni materi berenergi negatif untuk menahan terowongan lubang cacing tetap terbuka. Sayangnya, materi eksotis ini juga murni masih sebatas teori.
Lubang Cacing Sebagai Jalan Pintas Semesta
Lubang cacing sejauh ini masih dianggap terowongan teoritis melalui struktur ruang-waktu yang memungkinkan perjalanan cepat antara satu titik ke titik lainnya di alam semesta yang berjarak puluhan hingga ratusan tahun cahaya secara singkat.Perjalanan antarbintang melalui lubang cacing, menurut astrofisikawan Dr. Kip S. Thorne, saat ini masih dalam ranah fiksi ilmiah saja. Hambatan utama yang akan dihadapi manusia jika ingin memanfaatkan lubang cacing sebagai jalan pintas untuk menjelajahi semesta adalah ketidakstabilan lubang cacing itu sendiri.
Menurut hukum fisika, lubang cacing mudah runtuh sehingga tak ada yang bakal selamat melewatinya. Supaya lubang cacing tidak runtuh, kita harus memasukkan materi yang berenergi negatif, yang mengeluarkan semacam gaya anti-gravitasi yang mampu menahan lubang cacing dari keruntuhannya.
Menurut Dr. Thorne, lubang cacing yang bisa dijadikan jalan pintas--jika mereka benar-benar ada--hampir pasti tidak bisa terbentuk secara alami di alam semesta. Artinya, lubang cacing yang bisa dijadikan jalan pintas harus diciptakan sendiri. Sayangnya, teknologi manusia belum mampu menciptakan lubang cacing buatan.
Pada intinya, Anda tidak harus masuk ke lubang hitam untuk menuju lubang cacing. Apa yang ada di dalam lubang hitam masih belum diketahui, bisa jadi hanya ruang antah berantah. Istilahnya, lubang hitam dan lubang cacing tidak satu paket.
Sumber: Futurism, Scientific American, Popular Science.