Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Planet Proxima b Ternyata Berbahaya Bagi Kehidupan

Baru-baru ini, NASA telah merilis model penelitian baru untuk mencari tahu seperti apakah planet yang dapat dianggap laik huni. Tapi ketika diterapkan untuk meneliti planet asing terdekat Tata Surya kita, Proxima b, ternyata diketahui planet tersebut tak laik huni, bahkan berbahaya.
Ilustrasi planet ekstrasurya Proxima Centauri b. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Baru-baru ini, NASA telah merilis model penelitian baru untuk mencari tahu seperti apakah planet yang dapat dianggap laik huni. Tapi ketika diterapkan untuk meneliti planet asing terdekat Tata Surya kita, Proxima b, ternyata diketahui planet tersebut tak laik huni, bahkan berbahaya.

Planet Proxima b atau Proxima Centauri b pertama kali diumumkan penemuannya pada bulan Agustus tahun lalu. Planet ekstrasurya (planet yang berada di luar Tata Surya kita) ini diketahui memiliki ukuran yang mirip dengan Bumi yang berarti merupakan planet berbatu.

Planet yang sebelumnya diperkirakan menjadi planet laik huni terdekat Tata Surya kita ini sekarang mungkin tidak begitu laik huni lagi. Tim astronom dari NASA mengatakan bahwa planet Proxima b mungkin merupakan planet yang mematikan akibat "diserang" radiasi berupa sinar-X dan emisi ultraviolet dari bintang induknya, Proxima Centauri.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters mengatakan Proxima b tidak memiliki atmosfer. Karena mengorbit bintang katai merah yang dingin seperti Proxima Centauri, planet ini harus berada pada jarak yang lebih dekat daripada jarak Bumi ke Matahari agar suhunya cukup hangat untuk menjaga air dalam bentuk cair di permukaannya.

Tapi, bintang Proxima Centauri merupakan bintang katai merah berusia muda, yang mana masih aktif melontarkan radiasi secara besar-besaran menuju ruang angkasa di sekitarnya. Akibatnya, planet Proxima b digempur habis-habisan oleh radiasi tadi.

Dengan jarak orbit yang hanya 5% dibanding jarak Bumi dalam mengelilingi Matahari, radiasi dan yang dilontarkan dari bintang Proxima Centauri bisa mencapai planet Proxima b dengan intensitas yang sangat tinggi, bahkan mencapai 500 kali lebih kuat dibanding radiasi yang diterima Bumi dari Matahari.

Selain itu, ada probabilitas kuat bahwa salah satu sisi planet Proxima b menghadap ke bintang Proxima Centauri secara terus menerus, sementara sisi lain menghadap kegelapan antariksa, yang mana hal tersebut tidak bagus untuk kehidupan spesies manusia.

"Secara teori, zona laik huni di sekitar bintang katai merah adalah sekitar 10 sampai 20 kali lebih dekat dari jarak Bumi ke Matahari," kata Vladimir Airapetian, peneliti utama dalam penelitian ini dari NASA Goddard Flight Space Center.

Planet Proxima b sendiri diketahui berada pada jarak 7 juta kilometer dari bintang Proxima Centauri, yang berarti berjarak begitu dekat di tepian dalam zona laik huni bintang katai merah tersebut.

Radiasi dari bintang Proxima Centauri dapat memecah molekul menjadi atom dan mengionisasi gas pada atmosfer planet Proxima b, hal tersebut akan menyebabkan atmosfer sang planet menipis dan akhirnya menghilang. Inilah yang terjadi pada Merkurius, yang mengorbit terlalu dekat dengan Matahari sehingga ia tak memiliki atmosfer.

Jadi, misi manusia ke planet Proxima b sepertinya akan diundur untuk beberapa abad lagi. Bagi Anda yang sudah packing, silakan dibongkar lagi kopernya. Kita masih harus tinggal di Bumi untuk saat ini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.