Info Astronomy - Saat ini diketahui total ada 88 rasi bintang resmi di langit Bumi. Kamu mungkin pernah bertanya-tanya, apakah rasi bintang bisa berubah bentuk? Untuk menjawab ini, mari pertama kita cari tahu dulu tentang apa itu rasi bintang.
Ketika kita menengok ke langit malam, kita dapat melihat bintang-bintang bersinar dari yang terang hingga yang redup. Kita pun tahu bahwa bintang-bintang tersebut adalah matahari-matahari yang lain yang berada pada jarak yang sangat jauh dari Bumi kita maupun dari satu sama lain.
Para astronom sejauh ini telah memiliki beberapa metode untuk mengetahui jarak ke bintang-bintang, tetapi dalam pandangan mata kita, semua bintang tetap terlihat seolah-olah mereka hanya titik-titik cahaya pada jarak yang sama.
Lalu, mengapa ada rasi bintang? Pola rasi bintang dibuat oleh para pengamat langit kuno, tanpa adanya manfaat dari pemahaman modern tentang sifat bintang dan luar angkasa. Para pengamat kuno ini hanya melihat pola-pola yang dibentuk pada bintang-bintang di langit dan berpikir pola tersebut mungkin merupakan simbol yang penting.
Masing-masing budaya di Bumi juga memiliki nama tersendiri bagi rasi-rasi bintang yang berbeda dengan budaya lain. Namun, rasi bintang yang kini kita kenal kebanyakan diciptakan oleh orang-orang yang tinggal di Mediterania dan Timur Tengah pada masa lalu.
Mediterania dan Timur Tengah pernah menjadi pusat peradaban maju yang mengedepankan ilmu pengetahuan, salah satunya astronomi. Orang-orang di sana banyak mencatat hal-hal penting apa pun yang menyangkut tentang langit dan Bumi.
Merekalah yang menciptakan pola-pola rasi bintang, lalu orang-orang Yunani yang mengorganisir pola-pola tersebut hingga bertahan sampai saat ini.
Apakah Rasi Bintang Berubah?
Nah, mari kita ke inti bahasan ini. Apakah rasi bintang — pola-pola yang dibuat oleh bintang-bintang di langit malam — bisa berubah seiring waktu, dan jika demikian, sudah berapa kali mereka berbuah sampai dengan apa yang kita lihat hari ini?Jawaban singkatnya adalah, ya, mereka berubah seiring waktu. Bintang-bintang yang kita lihat, termasuk dengan Matahari, bergerak masing-masing sepanjang lintasan orbitnya sendiri mengitari pusat massa galaksi Bimasakti kita.
Setiap gerakan orbit bintang-bintang ini juga berbeda satu sama lain, kecepatannya sangat bergantung pada seberapa jauh jaraknya dari pusat galaksi kita. Hal itu pun pada akhirnya menghasilkan perubahan bertahap pada posisinya di langit Bumi.
Dengan kata lain, perubahan posisi bintang di langit karena gerak diri bintang tersebut akan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk bisa kita lihat, bukan semalam atau dua malam saja.
Bintang dengan gerak diri yang tepat tercepat di langit kita (saat ini) adalah bintang Barnard, sebuah bintang kerdil merah dengan massa rendah dan berjarak sekitar 6 tahun cahaya jauhnya di arah rasi bintang Ofiukus.
Kecepatan radial bintang Barnard diketahui mencapai sekitar 110 kilometer per detik dari kita, sementara kecepatan gerak dirinya mencapai 10,3 detik busur per tahun, atau sekitar 10.300 milidetik detik per tahun. Dengan kata lain, dalam satu abad, bintang Barnard baru menempuh jarak yang sama dengan jarak yang ditempuh Bulan di langit Bumi selama 31 menit. Masih terlalu lambat.
Sebagai perbandingan lagi, dalam 350 tahun, bintang Barnard baru bergerak selebar satu jari kelingking di langit, relatif terhadap sistem koordinat awal yang telah ditetapkan para astronom tentunya.
Jadi, seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bintang-bintang bisa mengubah pola rasi bintang yang kita lihat saat ini adalah: sangat lama. Tapi bisa.
Adakah Buktinya?
Paling enak memang langsung menanyakan buktinya~Gerak diri bintang sendiri bukan hanya sekadar teori saja, tetapi telah terbukti. Salah satu bukti dari gerak bintang yang mengubah pola rasi bintang adalah Rho Aquilae.
Rho Aquilae merupakan salah satu bintang yang saat ini berada pada rasi bintang Delphinus. Namun, sebelumnya ia merupakan bagian dari rasi bintang Aquila. Karena adanya gerak diri, bintang ini diketahui berpindah rasi pada tahun 1992.
Intinya adalah, perubahan pola rasi bintang bisa terjadi sangat lambat. Dan memang benar bahwa kamu tidak akan bisa memperhatikan perubahan itu dalam kala hidupmu, bukan berarti perubahan itu tidak ada.
Sumber:
Sumber Buku & Jurnal:
- Aveni, A. (2019). Star Stories: Constellations and People. Yale University Press.
- De Almeida, Á., Amendola, L., & Niro, V. (2018). Galaxy rotation curves in modified gravity models. Journal of Cosmology and Astroparticle Physics, 2018(08), 012.
- Farnocchia, D., Chesley, S. R., Chamberlin, A. B., & Tholen, D. J. (2015). Star catalog position and proper motion corrections in asteroid astrometry. Icarus, 245, 94-111.