 |
| Galaksi NGC 1055. Kredit: ESO |
Gambar ini diperoleh para astronom melalui Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO). Galaksi NGC 1055 ini diperkirakan memiliki diameter sekitar 15% lebih besar dari diameter galaksi kita, Bimasakti.
Tampak dari tepiannya, NGC 1055 tidak memiliki banyak lengan yang menjadi karakteristik galaksi spiral pada umumnya. Namun pada kenyataannya, galaksi spiral ini memiliki liku lengan yang aneh yang disebabkan oleh interaksi dengan galaksi tetangganya yang besar.
Sejauh ini, para astronom telah mengamati galaksi spiral dalam segala macam orientasi pandangan dari Bumi. Ada yang seolah-olah kita mengamatinya dari atas seperti galaksi NGC 5194, ada yang seolah-olah kita melihatnya dari samping seperti galaksi Andromeda, dan ada pula yang seperti galaksi NGC 1055 ini; kita melihat dari tepiannya!
Ternyata ada keuntungan tersendiri bila kita melihat sebuah galaksi dari tepiannya, yakni memungkinkan kita untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang bagaimana bintang-bitang di saa terdistribusikan ke seluruh galaksi, serta kita juga bisa mengukur seberapa "tebal" cakram galaksi tersebut.
Perspektif seperti ini juga memungkinkan para astronom untuk mempelajari bentuk keseluruhan dan sifat-sifat dari cakram galaksi, yang mana pada pengamatan NGC 1055 ini kita melihat adanya kelengkungan pada cakramnya sehingga galaksi ini tampak bungkuk yang disebabkan oleh interaksi dengan galaksi terdekatnya, Messier 77.
NGC 1055 sendiri terletak sekitar 55 juta tahun cahaya jauhnya dari Bumi di rasi bintang Cetus. Gambar ini diperoleh dengan menggunakan insrumen FOcal Reducer and low dispersion Spectrograph 2 (FORS2) yang terpasang pada VLT di Observatorium Paranal, Cile.
Sumber: ESO