Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

27 Tahun Teleskop Antariksa Hubble

Hari ini 27 tahun lalu, tepatnya pada 24 April 1990, Teleskop Antariksa Hubble diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan membawa tugas untuk mengamati dan memotret alam semesta. Berikut ini kami akan ceritakan sejarah singkat Hubble.
Teleskop Antariksa Hubble. Kredit: NASA
Info Astronomy - Hari ini 27 tahun lalu, tepatnya pada 24 April 1990, Teleskop Antariksa Hubble diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan membawa tugas untuk mengamati dan memotret alam semesta. Berikut ini kami akan ceritakan sejarah singkat Hubble.

Pada tahun 1946, seorang astrofisikawan bernama Dr. Lyman Spitzer Jr. Mengusulkan sebuah teleskop yang harus ditempatkan di luar angkasa agar pandangan tidak terhalang atmosfer. Kedengarannya logis, bukan? Tapi ini adalah ide yang keterlaluan di masa itu, mengingat belum ada yang meluncurkan roket ke luar angkasa.

Sejak program luar angkasa AS yang semakin matang pada tahun 1960-an dan 1970-an, Spitzer Jr. mulai melobi NASA dan Kongres untuk mengembangkan teleskop yang berbasis di luar angkasa. Pada tahun 1975, European Space Agency (ESA) dan NASA mulai menyusun rencana awal untuk itu, dan pada tahun 1977, Kongres menyetujui dana yang diperlukan.

NASA melalui Lockheed Missiles (sekarang Lockheed Martin) sebagai kontraktor ditugaskan untuk membangun teleskop dan sistem pendukungnya, serta mengumpulkan dan mengujinya.

Teleskop luar angkasa tersebut lantas dinamai menurut astronom Edwin Hubble, yang pertama kali melakukan pengamatan bintang-bintang variabel di galaksi jauh yang menegaskan bahwa alam semesta mengembang sehingga memberikan dukungan pada teori Big Bang.

Setelah lama ditunda peluncurannya karena tragedi pesawat ulang-alik Challenger pada tahun 1986, Teleskop Antariksa Hubble akhirnya diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada tanggal 24 April 1990 menumpangi pesawat ulang-alik Discovery.

Sejak diluncurkan itulah, Hubble telah mengubah pemahaman kita tentang alam semesta. Berkat pengamatan lewat Teleskop Antariksa Hubble, para ilmuwan telah menulis ribuan makalah mengenai hal-hal penting dalam astronomi seperti usia alam semesta, lubang hitam raksasa, maupun supernova.

Kerusakan Pertama

Segera setelah diluncurkan pada tahun 1990, para astronom menemukan masalah dengan teleskop antariksa bernilai 1,5 miliar dolar AS tersebut. Hubble tidak bisa fokus dengan benar. Para astronom menyadari bahwa cermin utama Hubble bergeser kira-kira seper lima puluh ketebalan rambut manusia.

Walau geserannya tidak terlalu besar, hal tersebut jelas akan menyebabkan Teleskop Antariksa Hubble menghasilkan hasil gambar yang kabur atau blur. Tentunya para astronom tidak mau menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengerjakan teleskop tersebut hanya untuk bisa puas dengan foto luar angkasa yang kurang fokus tadi.

NASA pun merancang lensa baru untuk Teleskop Antariksa Hubble yang disebut COSTAR (Corrective Optics Space Telescope Axial Replacement) untuk memperbaiki cacat lensa awal. COSTAR terdiri dari beberapa cermin kecil yang bisa mencegat balok dari cermin yang cacat, memperbaiki cacat dan membuat Hubble lebih fokus.

Pada bulan Desember 1993, beberapa astronot dengan pesawat ulang-alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Teleskop Antariksa Hubble dengan menambahkan COSTAR untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primer awalnya.

Dua astronot yang ditugaskan untuk memasang COSTAR, 1993. Kredit: NASA/CollectSPACE

Anatomi Hubble

Teleskop Antarksa Hubble memiliki ketebalan teleskop yang mencapai 13,1 meter, berdiameter 4,27 meter dan memiliki berat 11.000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolah. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble.


Lensa primer Teleskop Antariksa Hubble sendiri berdiameter 2,4 meter dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari Matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Cara Kerja Hubble

Sejak pertama kali dioperasikan, Teleskop Antariksa Hubble dikendalikan dari Goddard Space Flight Center di Maryland, AS.

Untuk memotret objek-objek alam semesta, pertama-tama Hubble menangkap gambar. Setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah menjadi kode digital dan diradiasikan ke Bumi dengan menggunakan antena yang memiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik.

Setelah kode digital tadi diterima oleh Goddard Space Flight Center di Bumi, kode digital tadi akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal). Gambar yang sudah diolah kemudian dirilis di situs web resmi Hubble untuk dilihat oleh publik dunia.

Baca Selengkapnya: Cara Teleskop Antariksa Hubble Memotret Alam Semesta

Kini, berkat Teleskop Antariksa Hubble, umat manusia telah terbantu dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami alam semesta, objek luar angkasa seperti lubang hitam, galaksi, dan bintang. Selain itu, Hubble juga banyak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti supernova, lahirnya bintang, dan tabrakan bintang.

Terima kasih, Teleskop Antariksa Hubble. Selamat ulang tahun ke-27!


Sumber: NASA, Space.com.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.