![]() |
Ilustrasi. Kredit: Sci-news.org |
Penelitian ini dimulai tiga tahun yang lalu, ketika para astronom dari Universitas Utah menemukan sebuah lubang hitam supermasif yang berada di jantung sebuah galaksi kerdil.
Sejak saat itu itu, penelitian lanjutan pun dilakukan oleh kelompok astronom tersebut. Dan kini, tim astronom yang sama menemukan dua galaksi kerdil lagi dengan lubang hitam supermasif di pusatnya, yang menunjukkan bahwa lubang hitam supermasif ternyata tidak hanya ada di pusat galaksi-galaksi raksasa.
Dengan sekitar 7 triliun galaksi kerdil di alam semesta yang kini telah diketahui, hal tersebut menunjukkan bahwa lubang hitam supermasif jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan para astronom sebelumnya.
Yang lebih mengesankan lagi, temuan dari penelitian terbaru ini mengungkapkan bahwa, walaupun ukurannya kecil, sebuah galaksi kerdil dapat memiliki lubang hitam supermasif yang bahkan lebih besar daripada lubang hitam supermasif di galaksi Bimasakti kita.
"Sangat menakjubkan," kata pemimpin tim astronom ini, Chris Ahn. "Galaksi-galaksi kerdil ini berukuran sekitar 0,1 persen dari ukuran Bimasakti, namun mereka bisa menjadi tuan rumah lubang hitam supermasif yang lebih besar dari lubang hitam di pusat galaksi kita sendiri."
Penelitian ini juga menjawab beberapa pertanyaan tentang galaksi kerdil itu sendiri. Ketika para astronom pertama kali menemukan galaksi kerdil di tahun 1990-an, mereka melihat ada sesuatu yang aneh; galaksi kerdil memiliki lebih banyak massa daripada jumlah bintang anggotanya. Studi baru ini menunjukkan bahwa lubang hitam supermasif bertanggung jawab atas massa ekstra galaksi kerdil tadi.
Galaksi kerdil mungkin kecil, tapi mereka bisa menjawab beberapa pertanyaan yang sangat besar tentang alam semesta kita.
Sumber: The Astrophysical Journal