Ilustrasi bintang LHS 1140 dengan planet Bumi-supernya. Kredit: ESO |
Planet tersebut bernama LHS 1140b, adalah sebuah penemuan yang cukup menarik. Planet tersebut mengorbit bintang induk yang sejuk dan kerdil bernama LHS 1140, yang hanya mengandung 15% massa Matahari kita dan baru berusia 5 miliar tahun.
Planet Bumi-super ini mengorbit bintang induknya setiap 15 hari sekali. Jason Dittman dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics bersama timnya melakukan penemuan planet ini pengukuran kecepatan radial dari survei High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS).
Observasi lanjutan dengan resolusi tinggi memungkinkan Dittman dan rekan-rekannya untuk menghitung parameter orbital dan karakteristik fisik planet ini dengan tingkat presisi yang tinggi. Planet tersebut diketahui memiliki massa 4,8 hingga 8,5 kali massa Bumi, dan mengorbit dengan jarak sekitar 0,09 AU dari bintang LHS 1140 (hampir seperempat dari jarak rata-rata antara Matahari dan Merkurius).
Planet ini memiiliki diameter sekitar 1,4 kali lebih besar dari diameter Bumi. Bila kita kombinasikan massa dan radiusnya, maka kita akan mendapatkan angka 12,5 g/cm^3 untuk kepadatan planet ini, yang mengisyaratkan bahwa ia merupakan planet berbatu. Planet ini bahkan memiliki kerapatan dua kali Bumi!
Meskipun planet Bumi-super ini mengorbit bintang kerdil merah yang sering melontarkan angin bintang yang dapat menyerang kehidupan (bila ada) di planet yang mengorbitnya, bintang-bintang jenis ini juga berumur panjang dan "pelit" dalam hal keluaran energi.
Bintang-bintang kerdil merah yang bersuhu sejuk ini diperkirakan juga mampu bersinar selama triliunan tahun, lebih lama dari kala hidup bintang-bintang seperti Matahari. Tentunya, hal ini menjadi nilai tambah karena planet yang mengorbitnya akan memiliki banyak waktu untuk berevolusi.
Dan LHS 1140 mungkin terbukti istimewa dibandingkan dengan sistem TRAPPIST-1, yang juga merupakan bintang kerdil merah. Dittman berpendapat, bintang TRAPPIST-1 berputar dengan cepat, kira-kira setiap tiga hari sekali, dan kekuatan rotasi tersebut menghasilkan aktivitas bintang pada panjang gelombang energi tinggi yang dapat mengosongkan dan menghilangkan kehidupan di planet yang mengorbitinya.
Sementara itu, bintang LHS 1140 tampaknya tidak terlalu aktif. "Kami tidak melihat adanya suar bintang dalam tahun pertama pemantauan kami," kata Dittman. Itu mungkin tidak mengejutkan, mengingat masa rotasi bintang iini adalah 130 hari sekali.
Bintang kerdil merah dengan magnitudo tampak sekitar +14 di langit Bumi ini berada di asensio rekta 00h 45m, deklinasi -15° 14', di rasi bintang Cetus.
Letak bintang dan planet LHS 1140 di langit Bumi. Kredit: Stellarium |
Planet berjarak 34 tahun cahaya dari Bumi kita ini menjadi target potensial yang bagus untuk misi masa depan seperti Teleskop Antariksa James Webb dan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), yang keduanya bakal diluncurkan tahun depan untuk meneliti planet-planet asing di luar Tata Surya.
Kita kini semakin dekat dalam memahami planet induk kita sendiri sekaligus memahami planet-planet asing baru yang menarik seperti LHS 1140b.
Sumber: ESO