Bintang Polaris yang diam sementara bintang lainnya bergerak memutar. Kredit: Bob King |
Lantas, mengapa Polaris diam saja padahal katanya Bumi berevolusi (bergerak mengelilingi Matahari), dan bersama dengan Matahari juga bergerak mengelilingi pusat galaksi Bimasakti? Bukankah seharusnya Polaris berpindah-pindah tempat dan tidak diam saja?
Jawabannya begitu sederhana: bintang Polaris berada pada jarak yang terlalu jauh dari Bumi kita sehingga gerakannya akibat revolusi Bumi tidak mungkin bisa dilihat dengan mata kita dalam waktu yang singkat.
Jarak Bumi ke Polaris sendiri sudah dihitung dengan sangat telili oleh para astronom, hasilnya yang didapat adalah 434 tahun cahaya, atau sekitar 27,4 juta AU, di mana 1 AU adalah jarak dari Matahari ke Bumi (sekitar 150 juta kilometer).
Dengan hasil perhitungan jarak Bumi dengan Polaris ini, kita dapat menghitung pula bahwa gerak revolusi Bumi terhadap Matahari lebih dari satu tahun hanya bisa menyebabkan pergeseran yang sangat kecil pada posisi bintang Polaris di langit kutub utara. Sudut pergeseran itu adalah 2/27.400.000 radian = 0,0000042 derajat.
Ilustrasi bagaimana sumbu rotasi Bumi tidak berubah dalam revolusi terhadap Matahari. Kredit: Wikimedia Commons |
Semua bintang di galaksi Bimasakti pun sebenarnya bergerak mengelilingi pusat galaksi. Sebagian besar bergerak dengan kecepatan yang berbeda dari Matahari kita, dan kadang juga dalam arah yang berbeda. Namun, ruang angkasa begitu luas sehingga kita sangat sulit melihat gerakan bintang seperti itu.
Bintang Polaris juga tak selamanya menjadi bintang kutub. Karena revolusi Bumi, ada setidaknya sekitar 9 bintang yang menjadi kandidat pengganti Polaris sebagai bintang kutub di masa depan.
Namun, pergantian antara satu bintang dengan bintang lain sebagai bintang kutub tidak terjadi setahun atau dua tahunan saja, melainkan perlu ribuan tahun. Pada tahun 3000 SM misalnya, bintang Thuban adalah bintang kutub utara, tapi sekarang ia digantikan oleh Polaris.
Pada saatnya nanti, sekitar tahun 5200 M, bintang Gamma Cephei akan menjadi bintang kutub yang menggantikan Polaris. Jadi, semua bintang bergerak, tapi periode waktu mereka sangat besar dibandingkan dengan rentang kehidupan manusia.
Ketidakmampuan kita dalam mengamati perubahan gerak bintang ini juga menjadi tanda bahwa kita memang benar-benar kecil di alam semesta yang begitu luas.
Sumber: Quora, EarthSky.