Io. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Io sendiri memang merupakan objek yang paling aktif secara vulkanik di Tata Surya kita, bahkan lebih aktif daripada Bumi. Citra inframerah dari Large Binocular Telescope Observatory di Arizona, AS berhasil menangkap perbedaan suhu permukaan pada Io yang menunjukkan adanya gelombang lahar panas di Loki Patera, sebuah kawah vulkanik aktif besar yang membentang 200 kilometer.
Banjir lahar panas yang menyebar mengisi permukaan kawah sehingga menjadi danau lava tersebut bisa membantu menjelaskan perubahan kecerahan yang terlihat di Loki Patera beberapa tahun belakangan ini.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan di Nature, kelompok astronom yang dipimpin oleh astronom dari Universitas California menjelaskan bagaimana mereka dapat mempelajari danau lava terbesar di Io. Menariknya, mereka tidak mempelajarinya dari citra ruang angkasa, namun dari pengamatan satelit alami tetangganya yang bernama Europa.
Pada Maret 2015 silam, Europa melintas di depan Io dalam pandangan dari Bumi, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai okultasi dalam astronomi.
Europa yang melintas di depan Io, Maret 2015. Kredit: LBTO |
"Kami melihat adanya dua gelombang di dalam Loki Patera yang belum pernah terlihat sebelumnya," kata Katherine de Kleer dari Universitas California, yang juga merupakan seorang penulis utama di jurnal penelitiannya. "Ini mengisyaratkan kepada kita bahwa ada beberapa sistem kompleks di Io ini."
Selain adanya gelombang, danau Loki Patera juga diketahui mengalami peningkatan suhu dari satu sisi ke sisi yang lain, dari 270 Kelvin di barat sampai 330 Kelvin di timur, menunjukkan bahwa kerak di sana jungkir balik secara episodik. Fenomena ini menghasilkan lonjakan emisi termal yang telah secara teratur diamati dari Bumi.
Io sendiri diperkirakan memiliki lebih dari 400 gunung berapi aktif, namun penelitian manusia tentang Io sejauh ini masih sangat sedikit sehingga belum banyak yang diketahui tentang satelit alami eksotis tersebut. Wahana antariksa Voyager pernah menghampirinya dari dekat pada tahun 1979, begitu pula wahana antariksa Galileo dua dekade kemudian, dan terakhir New Horizons di tahun 2007, namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentangnya.
Secara khusus, sejauh ini yang kita ketahui dari Io adalah interiornya mungkin meleleh akibat dorongan dan daya tarik gravitasi Jupiter, kita belum tahu bagaimana magma dari perut Io bisa sampai ke permukaannya.
Kelompok astronom ini sekarang akan menunggu sampai okultasi Europa berikutnya pada tahun 2021 mendatang untuk menindaklanjuti temuan mereka. Atau, Anda tahu, mungkin kita bisa mengirim wahana antariksa ke sana untuk melihat lebih dekat... *colek-colek NASA*
Sumber: Space.com, EarthSky.