Hujan meteor. Kredit: NASA |
Hujan meteor Eta Akuarid sebenarnya terjadi dari sekitar akhir April sampai pertengahan Mei setiap tahunnya. Namun, hujan meteor yang satu ini akan mencapai puncaknya pada akhir pekan ini, dengan waktu menontonnya yang terbaik terjadi mulai Jumat malam hingga Sabtu dini hari (5 dan 6 Mei).
Hujan meteor sendiri merupakan peristiwa ketika masuknya butiran debu ke atmosfer Bumi yang sekejap langsung terbakar. Hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur bekas komet dalam orbitnya, di mana jalur bekas komet tersebut masih dihuni ratusan ribu puing-puing komet.
Ketika Bumi melintasi jalur bekas komet tadi, puing-puing komet ini akan tertarik gravitasi Bumi lalu akan masuk ke atmosfer Bumi. Tapi jangan khawatir, puing-puing komet ini akan terbakar habis di atmosfer sebelum sempat mencium permukaan Bumi.
Di langit yang gelap, bebas polusi cahaya, dan cuaca cerah, selama puncak hujan meteor Eta Akuarid kita dapat melihat sekitar 30 meteor per jam (ZHR). Tapi jika Anda melakukan pengamatan di daerah perkotaan, maka intensitasnya bisa menurun menjadi kurang dari 10 meteor per jam.
Meteor-meteor pada peristiwa hujan meteor Eta Akuarid akan seolah datang atau muncul dari Eta Akuari, salah satu bintang terang di rasi bintang Akuarius. Di Indonesia, titik radian hujan meteor ini terbit pukul 2 dini hari waktu setempat, sehingga pengamatan bisa dilakukan mulai jam tersebut.
Titik radian hujan meteor Eta Akuarid. Kredit: Photopills.com |
Meskipun di atas dikatakan bahwa meteor-meteor Eta Akuarid akan muncul dari sebuah titik radian, tapi Anda tidak perlu terus-menerus menatap ke arah titik radian tersebut untuk menemukan meteor. Sebab nantinya meteor-meteor akan muncul dari berbagai penjuru langit. Jadi pastikan lokasi pengamatan Anda memiliki medan pandang yang sangat luas.
Cara terbaik untuk melihat hujan meteor adalah, berbaring telentang dan melihat ke atas langit, tanpa teleskop, tanpa gadget. Dengan begitu, Anda bakal mendapatkan pemandangan langit yang paling luas, dan Anda tidak akan merasa pegal pada leher Anda. Untuk menemukan meteor pertama, Anda juga disarankan untuk adaptasi mata dengan langit gelap minimal setengah jam.
Hujan meteor Eta Akuarid bisa disaksikan di seluruh Indonesia selama cuaca cerah. Selamat berburu meteor!
Sumber: NASA, UniverseToday.com.