NGC 1487. Kredit: ESA/Hubble, NASA |
Alih-alih sedang melihat sebuah benda langit, sebenarnya kita sedang melihat sebuah peristiwa langit. Pada gambar di atas, kita menyaksikan dua atau lebih galaksi yang sedang dalam proses penggabungan satu sama lain akibat tabrakan untuk membentuk sebuah galaksi baru yang lebih besar.
Akibat tabrakan galaksi itu, dua atau lebih galaksi pada gambar di atas telah kehilangan penampilan asli mereka sebelum tabrakan terjadi. Hal itu disebabkan karena bintang-bintang dan gas kosmis di setiap galaksi ini telah terkoyak oleh gravitasi masing-masing galaksi.
Tapi tahukah Anda mengapa galaksi-galaksi di alam semesta bisa bertabrakan? Bukankah alam semesta kita mengembang sehingga antargalaksi seharusnya saling menjauh? Faktanya, galaksi-galaksi yang bertabrakan di alam semesta mengembang merupakan peristiwa alami.
Apa yang terjadi sebenarnya adalah adanya pertempuran antara kekuatan gravitasi dari dua atau lebih galaksi (yang saling tarik-menarik satu sama lain) dan mengembangnya alam semesta (yang berusaha untuk memisahkan dua atau lebih galaksi tersebut).
Tabrakan galaksi biasanya terjadi pada galaksi-galaksi yang berjarak relatif dekat satu sama lain. Kekuatan gravitasi antara dua atau lebih galaksi yang berjarak tak terlalu jauh satu sama lain ini bisa membuat mereka semakin mendekat satu sama lain.
Dan saat itu terjadi, kekuatan gravitasi antara galaksi-galaksi lah yang menang, mengalahkan pengembangan alam semesta yang berusaha menjauhkan mereka, sehingga pada akhirnya setiap galaksi yang berjarak berdekatan tadi akan cenderung bertabrakan lalu bergabung menjadi sebuah galaksi raksasa yang baru.
Itu pula yang terjadi pada NGC 1487 ini, tarikan gravitasi antargalaksi yang sedang bertabrakan ini lebih kuat dibandingkan pengembangan alam semesta. Di masa mendatang, NGC 1487 ini diperkirakan akan berevolusi menjadi sebuah galaksi elips atau eliptis.
Galaksi eliptis merupakan tipe galaksi yang memiliki bentuk dasar elipsoid serta memiliki kecerahan yang halus. Tipe ini merupakan satu dari tiga klasifikasi morfologi galaksi utama yang digambarkan oleh astronom Edwin Hubble pada karyanya tahun 1936, The Realm of the Nebulae, bersama dengan galaksi spiral dan galaksi lentikular.
Galaksi-galaksi elipstis tersebut memiliki kisaran bentuk dari mendekati bulat sampai berbentuk sangat pipih bagaikan piring kertas untuk siomai di setiap acara kondangan, dan dari segi ukuran mulai dari berisi puluhan juta sampai dengan lebih dari satu trilliun bintang.
Sumber: Space Telescope, Cornell University.