Mengamati langit malam. Kredit: Martin Marthadinata |
Tak perlu menebaknya, sebab seseorang sudah melakukan penghitungan untuk Anda. Ialah astronom Dorrit Hoffleit dari Yale University, yang terkenal dengan karyanya yang memetakan bintang-bintang terang di langit yang bernama Yale Bright Star Catalog beberapa dekade yang lalu. Karyanya ini mentabulasikan setiap bintang yang terlihat dari Bumi hingga magnitudo +6,5, batas mata telanjang untuk sebagian besar manusia.
Anda mungkin akan terkejut saat membacanya. Untuk menjawab pertanyaan, "Berapa bintang di langit?" menurut hasil kerja Hoffleit, jawabannya adalah 9.096 bintang di kedua belahan langit. Tapi karena kita hanya bisa melihat setengah bola langit saja, maka masing-masing belahan langit dapat terlihat sekitar 4.548 bintang.
Mengapa hanya "sedikit" bintang yang bisa dilihat dengan mata telanjang di langit malam? Bukankah galaksi Bimasakti beranggotakan miliaran bintang? Jawabannya adalah karena adanya magnitudo. Para astronom menggunakan skala magnitudo untuk mengukur kecerahan sebuah bintang (dan planet).
Setiap magnitudo 2,5 kali lebih terang dari magnitudo yang ada di bawahnya. Sebagai contoh, bintang Altair di rasi bintang Aquila bersinar dengan magnitudo +1, yang mana artinya ia bersinar 2,5 kali lebih terang dari bintang yang bersinar dengan magnitudo +2, dan bintang dengan magnitudo +2 akan 2,5 kali lebih terang dari bintang bermagnitudo +3, dan seterusnya.
Semakin besar angka magnitudo, semakin redup bintangnya. Jika sebuah benda langit bersinar dengan cahaya yang benar-benar terang, benda langit itu diberi nilai magnitudo negatif. Sirius misalnya, bintang paling terang di langit malam ini memiliki magnitudo -1,4, sementara itu planet Jupiter -2,5, dan Venus -4,4. Yang paling terang lagi ada Bulan Purnama dengan magnitudo -12,7, dan tentu Matahari dengan magnitudo -26,7.
9.096 bintang yang bisa diamati dari Bumi ini merupakan bintang yang memiliki magnitudo -1,4 hingga +6,5. Bila lebih besar nilai magnitudonya dari +6,5, maka akan sulit kita amati dengan mata telanjang. Dengan kata lain, bintang tersebut terlalu redup.
Total 9.096 bintang ini juga hanya berlaku bila Anda tinggal di daerah yang suasana malamnya masih gelap gulita alias minim polusi cahaya. Bila tinggal di perkotaan, jumlah bintangnya bisa menyusut hingga 70 bintang saja, atau bahkan jauh lebih sedikit lagi.
Tak heran warga kota dipastikan akan terpana oleh langit malam saat mereka melakukan perjalanan pertama ke sebuah daerah yang masih minim cahaya, seperti pedesaan atau pegunungan. Bintang hampir tidak pernah terlihat indah di langit bagi mereka yang hidup di area kota dengan tingkat pencemaran cahaya yang jor-joran.
Itulah jumlah bintang yang bisa kita amati dengan mata telanjang di langit malam. Jadi, tak perlu sok romantis untuk menghitung bintang bersama dengan kekasih Anda lagi.
Sumber: Yale Bright Star Catalog, Harvard University, StarGazing.net