Ilustrasi garis edar Bumi dalam mengelilingi Matahari. Kredit: ObservingSpace.com |
Pada 4 Januari 2017 kemarin, Bumi sudah mencapai jarak terdekatnya dari Matahari, atau yang disebut sebagai perihelion. Sementara itu, hari ini, 4 Juli 2017 Bumi mencapai jarak terjauhnya dari Matahari atau yang disebut sebagai aphelion.
Sebenarnya, Bumi mencapai titik aphelion tepatnya telah terjadi pada pukul 03.11 WIB dini hari tadi (4/7). Pada hari ini, Bumi kita berjarak sekitar 152,1 juta kilometer jauhnya dari Matahari.
Apakah daerah Anda panas sekarang ini? Atau dingin? Aphelion Bumi terjadi di tengah musim panas di belahan Bumi utara dan musim dingin di belahan Bumi selatan. Dengan begitu, jarak Bumi dan Matahari tidak menyebabkan perubahan musim atau cuaca.
Bumi memiliki perubahan musim dan cuaca yang berubah-ubah disebabkan oleh miringnya rumbu rotasi Bumi, bukan jarak dari Matahari. Itulah mengapa di Indonesia masih terasa panas walaupun Bumi berada di jarak terjauh dari Matahari.
Hari ini, kita berjarak sekitar 5 juta kilometer lebih jauh dari Matahari dibandingkan ketika pada awal tahun ini (saat Bumi di perihelion). Sekadar informasi, kata "aphelion" berasal dari bahasa Yunani, yang mana "aphe" berarti "jauh" atau "terpisah", sementara "helios" adalah nama dewa Matahari Yunani.
Walaupun tidak mempengaruhi perubahan musim di Bumi, jarak Bumi yang bervariasi dari Matahari mempengaruhi panjang sebuah musim. Hal ini dikarenakan ketika berada pada titik paling jauh dari Matahari, seperti sekarang ini, Bumi bergerak pada kecepatan paling lambat di orbitnya.
Itu membuat musim panas merupakan musim terpanjang di belahan Bumi utara dan musim dingin musim merupakan musim terpanjang di bagian selatan dunia.
Selamat Hari Aphelion!
Referensi: Time And Date, National Geographic.