Merkurius. Kredit: NASA/JPL |
Wahana antariksa yang dinamai BepiColombo tersebut ditugaskan untuk mencari tahu mengapa planet terkecil di tata surya kita ini menyusut. Selain itu, wahana antariksa tanpa awak ini juga akan ditugaskan untuk mencari air es di kutub Merkurius, yang nantinya dapat memberi kita lebih banyak petunjuk tentang komposisi dan evolusi planet ini.
"Merkurius adalah planet jarang kita eksplorasi, tapi bukan karena tidak menarik," kata kepala ESA, Alvaro Giménez Cañete. "Melainkan karena mengunjungi Merkurius adalah hal yang sulit. Sulit untuk ke sana, dan bahkan lebih sulit lagi bekerja di sana."
Merkurius terletak sekitar 77 juta kilometer dari Bumi. Dengan atmosfer planet ini yang sangat tipis, pengereman wahana antariksa yang dikirim ke sana akan sangat sulit. Untuk mengeremnya sejauh mungkin sebelum sampai ke Merkurius, BepiColombo akan melewati total sembilan terbang lintas untuk menghabiskan sebagian energinya sebelum akhirnya mengorbit Merkurius dengan stabil.
Ilustrasi wahana antariksa BepiColombo. Kredit: ESA/JAXA |
Begitu berada dalam posisi orbit, BepiColombo perlu bertahan dari suhu ekstrem Merkurius, yang bisa berkisar antara -170 derajat Celcius pada malam hari sampai 430 derajat Celsius di siang hari. "Ini seperti mengoperasikan wahana antariksa di oven pizza," kata manajer proyek BepiColombo, Ulrich Reininghaus dari ESA.
Wahana antariksa BepiColombo ini sebenarnya akan dibagi menjadi dua satelit berbeda saat tiba di orbit Merkurius, satu yang dibuat oleh ESA dan satunya lagi yang dibuat oleh JAXA.
Setelah dibagi menjadi dua, penelitian pun dimulai. Pengukuran permukaan menunjukkan Merkurius aktif secara tektonik dan menyusut hingga saat ini karena pendinginannya, dan para ilmuwan ingin tahu alasannya dengan mengirimkan BepiColombo ini.
Mereka juga ingin mencari bukti air es yang tersembunyi di kawah gelap dan gunung berapi Merkurius, yang saat ini terlindungi dari silau Matahari yang terik dan panas. Jika BepiColombo dapat mengambil pengukuran kimia dari es di sana, hal itu mungkin akan memberi kita wawasan yang lebih baik tentang bagaimana Merkurius terbentuk.
Yang menarik adalah, Merkurius juga istimewa karena berada begitu dalam di medan gravitasi Matahari. Para ilmuwan ingin menggunakan BepiColombo untuk menguji teori relativitas umum Einstein dengan akurasi hingga 100 kali lebih banyak daripada yang bisa mereka dapatkan di Bumi.
Dengan menggunakan instrumen ilmiah yang lebih akurat dan bakal melihat Merkurius lebih dekat, para ilmuwan di ESA dan JAXA berharap bisa mendapatkan jawaban atas beberapa pertanyaan ini, dan kita tentu tidak sabar untuk melihat apa yang akan ditemukannya!
Sumber: ESA, JAXA, YouTube.