Bentangan galaksi Bimasakti dipotret dari orbit Bumi. Kredit: ESA |
Penelitian tersebut dilakukan sekelompok astronom dari Northwestern University, yang telah menjalankan simulasi superkomputer dan menemukan bahwa transfer material antargalaksi merupakan cara utama sebuah galaksi untuk mendapatkan material baru.
Studi yang dipublikasikan di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society ini menunjukkan bahwa "angin" galaksi yang kuat merupakan yang bertanggung jawab untuk beberapa galaksi bisa mengirim dan menerima material dari galaksi lain.
"Angin" galaksi bukan seperti angin yang ada di Bumi, melainkan "angin" ini dihasilkan oleh ledakan supernova. "Angin" ini diketahui hanya mampu bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per detik, sehingga transfer material antargalaksi membutuhkan waktu miliaran tahun.
Simulasi superkomputer di Northwestern University juga menunjukkan bahwa material bisa berpindah dari jarak hingga satu juta tahun cahaya, dan bahkan sebuah galaksi yang lebih kecil dapat mentransfer materialnya ke galaksi yang lebih besar, seperti dari galaksi kerdil Awan Magellan ke galaksi Bimasakti.
“Penelitian ini mengubah pemahaman kita tentang bagaimana galaksi terbentuk dari Big Bang,” kata salah satu ilmuwan dalam penelitian ini, Profesor Claude-André Faucher-Giguere, dari Weinberg College of Arts dan Sciences.
Penelitian baru ini menyiratkan bahwa setengah dari atom di sekitar kita, termasuk atom-atom di tata surya, di Bumi, dan pada tubuh kita, tidak hanya datang dari galaksi kita sendiri, melainkan juga dari galaksi lain yang jauh, jauh sekali.
Temuan dari simulasi superkomputer ini sangat menarik dan memberikan serangkaian wawasan baru tentang alam semesta. Tim astronom ini selanjutnya berencana untuk berkolaborasi dengan tim astronom lain dan menggunakan teleskop seperti Hubble untuk melihat apakah transfer antargalaksi benar-benar terjadi untuk mengonfirmasi simulasi superkomputernya.
“Mengingat betapa banyaknya material yang mungkin berasal dari galaksi lain di galaksi kita, maka kita bisa menganggap diri kita sebagai wisatawan luar angkasa atau pendatang dari ekstragalaksi,” kata Daniel Anglés-Alcázar, dari pusat astrofisika Northwestern yang memimpin studi ini.
"Kemungkinan besar, material yang dikeluarkan oleh galaksi Bimasakti ke galaksi-galaksi lain saat ini ada yang masih melintasi ruang antargalaksi maupun sudah menemukan rumah barunya di luar galaksi Bimasakti."
Evolusi galaksi merupakan studi yang masih rumit dan berkelanjutan. Yang jelas, kini kita tahu bahwa glaksi dapat bertabrakan satu sama lain, bergabung, dan saling mentransfer material. Transfer material antargalaksi mungkin segera dianggap sama pentingnya dalam pembentukan galaksi.
Sumber: Royal Astronomical Society, Northwestern University.