Gerhana Bulan Total tahun 2004. Kredit: Fred Espenak/MrEclipse.com |
Sekadar informasi, gerhana Bulan bisa terjadi ketika Bulan lewat di dalam bayangan umbra Bumi. Bila pada gerhana Bulan parsial semalam hanya sebagian wajah Bulan yang masuk umbra Bumi, pada gerhana total 31 Januari 2018 nanti seluruh wajah Bulan akan masuk umbra.
Namun, alih-alih tampak hitam atau tak terlihat karena terhalang Bumi, pada puncak gerhana total nanti Bulan akan berubah warna menjadi merah tua coklat. Perubahan warna menjadi kemerahan tersebut disebabkan oleh hamburan Rayleigh (efek yang sama yang menyebabkan Matahari terbenam tampak kemerahan) dan pembiasan cahaya oleh atmosfer Bumi ke dalam umbranya.
Peta visibilitas gerhana Bulan total 31 Januari 2017. Kredit: Wikimedia Commons, NASA |
Gerhana Bulan total ini akan terjadi mulai pukul 17.51 WIB, yakni ketika Bulan mulai memasuki bayangan penumbra Bumi. Awal gerhana total sendiri terjadi pada pukul 18.48 WIB ketika kontak pertama Bulan dengan bayangan umbra terjadi.
Puncak gerhana total terjadi tepat pukul 20.31 WIB. Dan gerhana pun berangsur-angsur berakhir hingga pukul 21.07 WIB saat Bulan pertama kali keluar dari umbra Bumi dan pukul 23.08 WIB saat seluruh wajah Bulan sudah keluar dari bayangan penumbra.
Gerhana ini masuk dalam seri Saros 124, gerhana nomor 49 dari 73 gerhana dalam seri tersebut. Gerhana Bulan total 31 Januari 2018 ini akan diikuti oleh gerhana Matahari parsial dua minggu kemudian, yakni pada 15 Februari 2018.
Sayangnya, karena gerhana ini terjadi di bulan Januari yang biasanya sudah masuk musim hujan, tampaknya kita akan bertarung dengan awan mendung bila ingin mengamatinya nanti.
Sumber: NASA, Eclipse Wise.