Gerhana Matahari total. Kredit: Wikimedia Commons |
Sekurang-kurangnya, Indonesia akan dilintasi 18 gerhana Matahari di abad ke-21 ini, yang mana 8 di antaranya adalah gerhana Matahari cincin, 3 gerhana Matahari parsial, 5 gerhana Matahari total, dan 3 gerhana Matahari hibrida. Namun, dari 18 gerhana ini, 5 di antaranya telah terjadi, menyisakan 13 gerhana yang siap diamati.
Berikut 13 gerhana Matahari yang akan terjadi sepanjang abad 21 di Indonesia:
1. Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019
Gerhana Matahari selanjutnya yang terjadi di Indonesia setelah gerhana Matahari total 9 Maret 2016 adalah gerhana Matahari cincin 29 Desember 2019. Gerhana yang masuk dalam siklus Saros 132 ini akan menjadi gerhana yang paling baik diamati di Sumatra Utara, Riau, dan Kalimantan Barat bagian utara, hingga Kalimantan Utara.
Siklus Saros sendiri adalah siklus gerhana yang berulang setiap 18 tahun 11 hari. Siklus Saros 132 ini berisi 71 gerhana Matahari, yang mana gerhana nomor 1 di siklus ini dimulai dengan gerhana Matahari parsial pada tanggal 13 Agustus 1208 hingga gerhana nomor 71 yakni Matahari parsial lagi pada 25 September 2470.
Durasi puncak gerhana ini adalah 5 menit 18 detik.
Jalur merah adalah area yang dilalui gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019. Kredit: Wikimedia Commons |
Apa itu gerhana Matahari hibrida? Pada 20 April 2023, Indonesia akan dilintasi peristiwa ini. Gerhana Matahari hibrida merupakan peristiwa gerhana yang dapat berubah, yakni biasanya diawali dengan gerhana Matahari total lalu berubah menjadi gerhana Matahari cincin.
20 April 2023, wilayah Indonesia yang dilalui jalur gerhana Matahari hibrida adalah Nusa Tenggara Timur hingga Papua Barat. Sementara itu, wilayah lain yang tidak dilalui hanya akan mengamati gerhana Matahari parsial saja. Durasi puncak gerhana ini adalah 4 menit 17 detik.
Gerhana Matahari hibrida 20 April 2023. Kredit: Wikimedia Commons |
Yak, Indonesia akan kembali dilalui jalur gerhana Matahari cincin pada tanggal 21 Mei 2031. Dengan durasi puncak yang mencapai 5 menit 26 detik, jalur gerhana cincin akan melintasi Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, hingga ke Maluku.
Selain Indonesia, gerhana Matahari cincin 21 Mei 2031 ini akan melintasi Angola, Republik Kongo, Zambia, Tanzania, Samudera Hindia bagian selatan, hingga Malaysia. Pada saat gerhana terjadi, sebagian besar wilayah Indonesia sudah mengalami sore hari.
Gerhana Matahari cincin 21 Mei 2031. Kredit: Wikimedia Commons |
Beberapa jam setelah Matahari terbit pada 20 April 2042, Bulan akan menghalangi Matahari sehingga gerhana Matahari total akan terjadi. Gerhana total ini akan terlihat secara signifikan di Indonesia Barat (khususnya di Sumatra), Singapura, Malaysia Timur, Brunei dan Filipina.
Dengan durasi puncak gerhana yang mencapai 2 menit 17 detik, gerhana ini merupakan gerhana yang masuk pada siklur Saros 139.
Gerhana Matahari total 20 April 2042. Kredit: Wikimedia Commons |
Tahun 2042 menjadi tahun yang bahagia bagi Indonesia, sebab negara kita akan dilintasi dua kali peristiwa gerhana Matahari!
Bila gerhana pertama terjadi pada 20 April, gerhana kedua terjadi pada 14 Oktober, yang mana kali ini merupakan gerhana Matahari cincin. Wilayah-wilayah yang akan dilintasi jalur gerhana cincin adalah Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, hingga ke Nusa Tenggara Timur.
Gerhana Matahari cincin 14 Oktober 2042. Kredit: Wikimedia Commons |
Menjelang tahun baru 2050, Indonesia akan dilintasi peristiwa gerhana Matahari hibrida yang mirip dengan yang terjadi pada 20 April 2023. Gerhana yang masuk dalam siklus Saros 143 ini akan bermula dari Arab Saudi, Yaman, melintasi Samudra Hindia, lalu masuk ke Indonesia hingga berakhir ke Samudra Pasifik.
Wilayah-wilayah Indonesia yang akan dilintasi jalur hibrida di antara lain adalah Bandar Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, hingga Maluku. Sementara itu, wilayah lainnya hanya akan melihat gerhana Matahari sebagian.
Gerhana Matahari hibrida 25 Desember 2049. Kredit: Wikimedia Commons |
Bagi Anda yang tinggal di Pulau Jawa, tampaknya Anda harus menunggu hingga tahun 2053 untuk melihat gerhana Matahari cincin tanpa harus beranjak ke luar pulau. Sebab pada tanggal 20 Maret 2053, sebagian kecil Jawa Timur (yang paling timur) akan "diserempet" gerhana Matahari cincin.
Gerhana Matahari cincin 20 Maret 2053 ini paling baik diamati di Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara. Sementara wilayah lainnya hanya akan kebagian gerhana Matahari parsial saja. Pada puncaknya, gerhana cincin akan berlangsung dalam durasi 7 menit 8 detik.
Gerhana Matahari cincin 20 Maret 2053. Kredit: Wikimedia Commons |
Sama seperti tahun 2042, di tahun 2053 mendatang Indonesia akan kebagian dua peristiwa gerhana Matahari, yang mana gerhana kedua merupakan gerhana Matahari total.
Sayangnya, untuk gerhana kedua di tahun 2053 ini, Indonesia hanya kebagian secuil gerhana total saja. Gerhana yang masuk dalam siklus Saros 145 tersebut akan terjadi saat menjelang Matahari terbenam di Sumatra Barat, wilayah lainnya sudah malam hari.
Gerhana Matahari total 12 September 2053. Kredit: Wikimedia Commons |
Sama seperti tahun 2053, gerhana Matahari cincin 5 November 2059 yang masuk dalam siklus Saros 134 di Indonesia hanya kebagian secuil saja. Wilayah yang beruntung kali ini adalah Sumatra Utara dan Aceh. Wilayah lainnya sudah keburu malam hari.
Negara-negara terbaik untuk mengamati gerhana Matahari cincin 5 November 2059 ini adalah Prancis, Libya, Mesir, Sudan, Ethiopia, Eritrea, Somalia.
Gerhana Matahari cincin 5 November 2059. Kredit: Wikimedia Commons |
Memasuki sore hari pada 26 Februari 2063, Bulan yang berada pada titik apogee dari Bumi akan menggerhanai Matahari sehingga terjadi gerhana cincin. Beruntungnya, Indonesia kebagian untuk mengamati peristiwa ini.
Bermula dari Samudra Hindia, jalur gerhana cincin akan melintasi Indonesia (Sumatra Barat dan Riau), hingga menuju Malaysia, dan Filipina. Sementara itu, wilayah lain yang tidak disebutkan hanya akan melihat peristiwa gerhana Matahari parsial.
Gerhana Matahari cincin 28 Februari 2063. Kredit: Wikimedia Commons |
Butuh lebih dari 20 tahun agar Indonesia dilalui jalur gerhana lagi setelah tahun 2063, yakni tepatnya pada 24 Agustus 2082. Gerhana yang termasuk dalam siklus Saros 146 ini, untuk wilayah Indonesia, paling baik diamati di Sumatra Utara dan Aceh, yang membuat wilayah lainnya harus puas kembali menyaksikan gerhana Matahari parsial.
Gerhana Matahari total 24 Agustus 2082. Kredit: Wikimedia Commons |
Pembaca di tahun 2017 mungkin tidak banyak yang bisa hidup sampai tahun 2096, namun sekadar mengetahui adanya gerhana di tahun ini bisa menjadi suatu kebanggaan, bukan?
Anak cucu kita nanti akan mengamati gerhana Matahari total pada 22 Mei 2096. Gerhana ini dimulai dari Bandar Lampung ketika Matahari terbit, lalu bergerak ke Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, hingga ke Filipina. Durasi puncak gerhana ini akan mencapai 1 menit 37 detik.
Gerhana Matahari total 22 Mei 2096. Kredit: Wikimedia Commons |
Fiuh... akhirnya kita tiba di informasi gerhana Matahari terakhir bagi Indonesia di abad ke-21! Dan ya, di tahun 2096, Indonesia lagi-lagi kebagian dua peristiwa gerhana Matahari.
Gerhana Matahari cincin 15 November 2096 ini akan melintasi Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, hingga sebagian besar Papua. Gerhana yang dimulai pada pukul 06.00 WIB tersebut akan berdurasi total 36 detik saat puncaknya.
Gerhana Matahari cincin 15 November 2096. Kredit: Wikimedia Commons |
Nah, itulah jadwal 13 gerhana Matahari yang akan terjadi di Indonesia sepanjang abad 21 ini. Dari jadwal di atas, bisa kita lihat bahwa Pulau Sumatra dan Kalimantan menjadi dua pulau yang paling sering dilalui jalur gerhana. Bagi yang masih tinggal di Pulau Jawa, mungkin bisa mempertimbangkan untuk pindah rumah ke Sumatra ataupun Kalimantan.
Selamat berburu dan menanti gerhana!