Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Melihat Warna Asli Bintik Merah Besar Jupiter

Gambar-gambar fitur badai raksasa di Jupiter yang dijuluki sebagai Bintik Merah Besar memang telah banyak tersebar di internet. Tapi, tahukah Anda bagaimana wujud dan warna badai raksasa tersebut bila diamati dengan mata telanjang?
Bintik Merah Besar Jupiter dalam warna asli. Kredit: NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Björn Jónsson
Info Astronomy - Gambar-gambar fitur badai raksasa di Jupiter yang dijuluki sebagai Bintik Merah Besar memang telah banyak tersebar di internet. Tapi, tahukah Anda bagaimana wujud dan warna badai raksasa tersebut bila diamati dengan mata telanjang?

Gambar yang bisa dilihat di atas artikel ini merupakan warna asli atau warna alami dari Bintik Merah Besar. Dilansir AstronomyNow.com, gambar di atas menggambarkan bagaimana Bintik Merah Besar ketika diamati dengan mata manusia.

Gambar ini diambil pada tanggal 11 Juli 2017 pada pukul 06.10 WIB oleh Juno, saat wahana antariksa nirawak tersebut melakukan terbang lintas ketujuh terhadap planet raksasa gas Jupiter. Pada saat gambar itu diambil, wahana antariksa Juno berada pada garis lintang -32,6° selatan, ketinggian sekitar 13.917 kilometer dari atmosfer teratas Jupiter.

Bintik Merah Besar merupakan fitur badai yang misterius. Tidak seperti badai yang ada di Bumi, yang datang dan pergi dalam hitungan hari, badai berbentuk oval yang ikonik di Jupiter ini telah bertahan selama berabad-abad lamanya. Bahkan diketahui, astronom Giovanni Battista Riccioli dan Gian Domenico Cassini telah mencatat keberadaan badai ini pada pertengahan 1600-an.

Bila badai di Bumi merupakan badai yang bertekanan rendah, Bintik Merah Besar merupakan sistem badai bertekanan tinggi, bahkan tekanannya jauh lebih tinggi daripada struktur awan yang mengelilinginya. Interior badai raksasa tersebut juga relatif buram.

Selama beberapa dekade terakhir, para ahli kimia atmosfer percaya bahwa badai raksasa tersebut memiliki rona kemerahan karena mengandung fosfin (PH3), senyawa yang tidak biasa yang ditemukan di atmosfer planet Jupiter.

Saat ini, diketahui ukuran Bintik Merah Besar semakin mengecil. Dari yang tadinya lebih besar dari tiga kali diameter Bumi, kini diketahui hanya berdiameter sekitar 16.000 kilometer saja.


Sumber: AstronomyNow, Sky and Telescope.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.