Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Seperti Apa Area Pusat Galaksi Kita?

Bimasakti merupakan galaksi spiral yang besar. Sama seperti galaksi lainnya di alam semesta, galaksi kita juga memiliki area pusat. Lalu, ada apa dan seperti apa kondisi area pusat galaksi kita? Mari menilik lebih dalam.
Bentangan galaksi Bimasakti. Kredit: Pexels.com
Info Astronomy - Bimasakti merupakan galaksi spiral yang besar. Sama seperti galaksi lainnya di alam semesta, galaksi kita juga memiliki area pusat. Lalu, ada apa dan seperti apa kondisi area pusat galaksi kita? Mari menilik lebih dalam.

Bagi Anda yang belum tahu, tata surya kita berada di salah satu lengan spiral galaksi Bimasakti, bukan berada di area pusatnya. Di area lengan spiral ini, jarak antarbintang saling berjauhan. Misalnya saja, bintang terdekat Matahari kita berjarak 4 tahun cahaya, yang mana 1 tahun cahaya setara 9,4 triliun kilometer.

Namun, galaksi Bimasakti tidak begitu seragam. Dengan kata lain, jika Anda tinggal di area pusat Bimasakti, Anda bisa melihat langit yang lebih banyak bintang, seribu sampai satu juta kali lebih banyak daripada yang biasa kita lihat di Bumi yang berada di lengan galaksi. Jarak antarbintang di area pusat galaksi juga lebih dekat, yakni sekitar 0,4 hingga 0,04 tahun cahaya saja.

Pusat Bimasakti merupakan wilayah "muara" dari struktur lengan spiral galaksi kita. Di area tersebut terdapat apa yang dikenal sebagai "tonjolan" bintang yang berdiameter sekitar 10.000 tahun cahaya. Selain itu, di area pusat galaksi kita juga ada lubang hitam supermasif yang memiliki massa jutaan kali massa Matahari kita yang disebut sebagai Sagitarius A*.

Area pusat galaksi merupakan area yang tidak ramah bagi manusia karena dipenuhi dengan radiasi yang berasal dari surplus bintang masif dan material yang terkoyak oleh lubang hitam. Untungnya, area pusat galaksi Bimasakti berjarak 25.000 tahun cahaya, sehingga berada sangat jauh untuk dapat membahayakan Bumi dan seluruh kehidupannya.

Sayangnya, karena adanya debu antarbintang yang menutupi jarak pandang, area pusat galaksi kita tidak bisa dipelajari lewat spektrum warna, sinar ultraviolet, maupun sinar-X. Informasi yang bisa didapat tentang pusat galaksi hanya melalui observasi pada sinar gamma, sinar X keras (hard X-ray), inframerah, submilimeter, dan gelombang radio.


Sumber: Webtelescope.or.org, Harvard.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.