Planet Uranus. Kredit: Wikimedia Commons |
Uranus sendiri merupakan planet ketujuh dari Matahari, ia juga merupakan planet terbesar ketiga di tata surya setelah Jupiter dan Saturnus. Planet Uranus lebih mirip Neptunus ketimbang Jupiter dan Saturnus, yakni merupakan jenis planet raksasa es (Jupiter dan Saturnus adalah raksasa gas).
Planet dengan atmosfer paling dingin di antara semua planet di tata surya ini memiliki sistem cincin dan 27 satelit alami yang mengelilinginya. Menariknya, satelit-satelit alami yang mengorbit planet Uranus diyakini memiliki massa yang sangat rendah bila dibandingkan satelit-satelit alami milik planet lain, dan beberapa di antaranya berada dalam jalur tabrakan.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan di The Astronomical Journal, sekelompok peneliti ini untuk pertama kalinya menghitung massa dan kepadatan salah satu satelit alami kecil Uranus yang bernama Cressida, yang mengorbit begitu dekat dengan Uranus dalam sebuah kelompok satelit alami terpadat yang pernah diamati di tata surya.
Kelompok satelit alami terpadat tersebut dikenal sebagai Grup Portia, terdiri dari sembilan satelit alami yang mengelilingi Uranus dalam orbit yang sangat dekat satu sama lain, yakni hanya berjarak sejauh 18.000 kilometer dari satu satelit alami ke satelit alami lainnya. Sebagai perspektif, Bulan kita mengorbit pada jarak 380.000 kilometer dari Bumi.
Satelit-satelit alami Uranus yang dipotret Voyager 1. Kredit: NASA |
Terlepas dari orbit dan diameternya, hampir tidak ada yang diketahui tentang Cressida, namun para ilmuwan dapat menghitung massa benda langit itu dengan melihat efeknya pada salah satu cincin Uranus. Dikenal sebagai Eta, tim peneliti ini mempelajari lintasan cincin Eta tersebut, dan menemukan bahwa alih-alih berbentuk lingkaran, cincin tersebut sebenarnya sedikit berbentuk segitiga. Distorsi ini kemungkinan besar disebabkan oleh gravitasi Cressida.
Mereka menemukan partikel yang membentuk cincin itu mengelilingi Uranus tiga kali untuk setiap dua orbit yang dibuat oleh Cressida, yang memungkinkan para peneliti menyimpulkan massa sang satelit alami. Ternyata, Cressida memiliki massa hanya 1/300.000 dari massa Bulan milik Bumi, dan hanya sekitar 86 persen kepadatan air.
Ini bukan kabar baik bagi Cressida. Karena telah terpengaruh gravitasi dari satelit-satelit alami lain yang memiliki massa leih besar, Cressida kini berada di dalam jalur orbit satelit alami Desdemona yang lebih besar dan padat, yang hanya berjarak 900 kilometer dari Cressida.
Gravitasi Cressida dan Desdemona perlahan akan menarik mereka satu sama lain lebih dekat dan akan menyebabkan mereka saling menabrak dalam waktu sekitar 1 juta tahun dari sekarang. Puing-puing bekas tabrakan tersebut nantinya diperkirakan akan membentuk sistem cincin baru pada planet Uranus.
Cressida yang malang, Desdemona yang apes.
Sumber: arXiv.org, New Scienctist, Phys.org.