Wahana antariksa Luna 2. Kredit: Wikimedia Commons |
Peluncuran Luna 2 pada awalnya dijadwalkan dilakukan pada 9 September 1959, namun tahap inti roket Blok I mati setelah gagal mencapai daya dorong penuh saat fase pengapian. Pendorong tersebut pun dikeluarkan dan diganti dengan pendorong baru yang berbeda, membuat peluncuran tertunda tiga hari.
Luna 2, seperti Luna 1, menempuh jalur langsung ke Bulan, dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga menghasilkan waktu tempuh sekitar 36 jam. Uniknya, misi ini bukan misi pendaratan, melainkan Luna 2 hanya ditabrakan ke Bulan saja. Pada 14 September 1959 pukul 04.02 WIB, Luna 2 berhasil menabrak area timur Mare Imbrium, di dekat kawah Aristides, Archimedes, dan Autolycus.
Peta lokasi tabrakan dan pendaratan wahana-wahana antariksa di Bulan. Kredit: Wikimedia Commons |
Instrumentasi-instrumentasi ilmiah ini juga mirip dengan Luna 1, termasuk penghitung kilau, penghitung geiger, magnetometer, detektor Cherenkov, dan detektor mikrometeorit. Tidak ada sistem propulsi pada Luna 2 itu sendiri.
Begitu Luna 2 dirilis dari roket pendorongnya, ia mulai mentransmisikan informasi kembali ke Bumi menggunakan tiga pemancar yang berbeda. Pemancar ini memberikan informasi yang tepat mengenai jalur dan kecepatannya, memungkinkan para ilmuwan Soviet kala itu menghitung bahwa Luna 2 akan mencapai sasarannya di Bulan sekitar pukul 00.05 pada tanggal 14 September 1959 (waktu Moskow).
Agar dapat memberikan kenampakan dari Bumi, Luna 2 sempat diatur untuk mengeluarkan awan uap yang meluas hingga diameter 650 kilometer, sehingga dapat dilihat oleh observatorium di Alma Ata, Byurakan, Abastuma, Tbilisi, dan Stalinabad. Uap-uap ini juga menjadi percobaan ilmiah untuk melihat bagaimana gas natrium akan berperilaku dalam ruang hampa dan gravitasi rendah di luar angkasa.
Awan uap yang dikeluarkan oleh Luna 2 dilihat dari beberapa observatorium. Kredit: Wikimedia Commons |
Instrumen lain yang bernama penghitung Geiger memiliki tujuan ilmiah utama untuk menentukan spektrum elektron sabuk radiasi luar. Instrumen terdiri dari tiga steker gas-STS-5 yang terpasang di bagian luar wadah tertutup rapat, dan akan didukung oleh baterai 360 Volt. Instrumen terakhir pada Luna 2 adalah, sebuah tiga komponen magnetometer fluxgate, yang digunakan untuk meneliti medan magnet dan radiasi Bulan yang mirip dengan sabuk radiasi Van Allen di sekitar Bumi.
Pesawat ruang angkasa juga membawa pesan Soviet. Dua di antaranya, yang terletak di dalam wahana antariksa Luna 1 dan Luna 2, berbentuk bola, dengan permukaan dilapisi oleh elemen pentagonal. Di tengahnya ada muatan peledak yang dirancang untuk menghancurkan bola, difungsikan untuk menyebarkan elemen pentagonal ke segala arah.
Pesan Soviet berbentuk bola. Kredit: Wikimedia Commons |
Sebuah sejarah yang membanggakan kala itu bagi Soviet, mengingat perang dingin masih berlangsung terhadap Amerika Serikat yang masih belum mampu mengirim wahana antariksa ke Bulan.
Sumber: Planetary.org, Zarya.info, Science at NASA.