Pluto. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL |
Setiap tahun, planet yang mengorbit Matahari di luar orbit Bumi mencapai sebuah titik yang disebut sebagai oposisi, atau berlawanan. Dengan kata lain, planet-planet tersebut bakal muncul di langit pada posisi yang berlawanan atau di seberang posisi Matahari. Jadi saat Matahari terbenam, planet tersebut terbit.
Saat oposisi, planet, satelit, atau asteroid, akan berada dalam satu garis lurus dengan Matahari dan Bumi, dengan planet kita berada di antara mereka. Pluto dan bulan-bulannya sendiri telah mencapai titik oposisi pada tahun ini, tepatnya pada 10 Juli 2017 silam pada pukul 11.10 WIB.
Namun, oposisi Pluto kala itu tidak membuat Matahari-Bumi-Pluto benar-benar berada segaris lurus karena simpul orbit Pluto belum berpotongan langsung dengan ekliptika Matahari.
Garis simpul Pluto yang berpotongan dengan ekliptika Matahari. Kredit: Anne Verbiscer/NASA |
Jika planet kerdil ini berada di dekat salah satu titik persimpangan ini pada saat oposisi tahunannya, maka ia akan berada dalam keselarasan yang hampir sempurna dengan Bumi dan Matahari.
Pluto terakhir kali mencapai titik keselarasan sempurna ini pada tahun 1931, tahun di mana ia ditemukan, dan akan kembali mencapai titik ini di tahun 2018 mendatang. Butuh 161 tahun lagi hingga Pluto akan mencapai titik keselarasan sempurna berikutnya, yakni tepatnya tahun 2179.
Keselarasan sempurna terakhir Pluto terjadi satu tahun setelah Clyde Tombaugh menemukannya pada tahun 1930. Apakah Tombaugh menemukan Pluto karena sang planet kerdil kebetulan berada tepat di hampir keselarasan sempurna tahun 1930? Mungkin saja.
Mengingat terkadang sebuah planet bisa menjadi begitu terang ketika mereka berada di dekat oposisinya, maka hal ini mungkin saja juga telah meningkatkan peluang Tombaugh untuk menemukan Pluto kala itu.
Pluto jelas lebih terang saat itu, tapi seberapa terang? Dan mengapa lebih terang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu menyelidiki apa yang dikenal sebagai "efek oposisi".
Saturnus yang lebih terang (kiri) saat mencapai oposisi. Kredit: Calar Alto Observatory |
Lihatlah gambar Saturnus dan cincinnya di atas. Gambar paling kiri adalah ketika Saturnus mencapai oposisinya pada bulan Januari 2005. Tiga gambar yang berbeda ini diambil melalui teleskop 2,2 meter di Observatorium Calar Alto di Spanyol, yang menampakan kecerahan Saturnus yang berbeda-beda.
Ketika Saturnus berada pada oposisi pada malam 13 Januari 2005, Saturnus dan cincinnya menjadi sangat terang, jauh lebih terang daripada pada kenampakannya pada saat tidak oposisi, yakni 18 Februari 2005.
Keselarasan sempurna Pluto akan dicapai pada 12 Juli 2018 mendatang. Tapi, seberapa terang Pluto nantinya? Sayangnya, kita tidak akan tahu seberapa terang Pluto sampai tahun 2018 mendatang. Siapkan teleskop Anda untuk mengamatinya nanti sekaligus belajar lebih banyak tentang permukaan Pluto dan bulan-bulannya yang menakjubkan!
Sumber: NASA