Ilustrasi sistem bintang Alpha Centauri. Kredit: Wikimedia Commons |
Walaupun mungkin tidak akan ada banyak orang yang hidup hari ini akan melihat misi tersebut dijalankan, namun hasil ilmiahnya nanti akan sangat berharga bagi kemajuan umat manusia.
Pertama kali dilaporkan oleh New Scientist, misi antarbintang ini rupanya bukan seperti misi pada film Star Trek, yang mana Kapten James Kirk memimpin krunya dalam sebuah kapal antariksa USS Enterprise, melainkan hanya pengiriman wahana antariksa nirawak dengan kecepatan 10 persen kecepatan cahaya ke Alpha Centauri.
Alpha Centauri sendiri merupakan sistem bintang biner terdekat dari tata surya kita, jaraknya "hanya" sekitar di 4,2 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,4 triliun kilometer). Nantinya, wahana antariksa nirawak tersebut akan dimasukkan ke orbit mengelilingi sebuah planet asing di sistem bintang Alpha Centauri untuk mencari tanda-tanda kehidupan.
Terdengar gila? Mungkin iya untuk saat ini, tapi mungkin tidak di masa depan. Bisa saja semakin majunya teknologi, misi tersebut bisa dilakukan tanpa harus menunggu tahun 2069.
Perjalanan antarbintang ini pertama kali diusulkan oleh para ilmuwan dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Konferensi Geofisika 2017, lahir dari mandat anggaran untuk membuat kemajuan dalam perjalanan antarbintang.
Saat ini, NASA sedang mengerjakan teknologi yang, jika semuanya sesuai rencana, akan memungkinkan mereka menciptakan wahana antariksa yang bisa mencapai sistem bintang Alpha Centauri hanya dalam 44 tahun.
Sejauh ini, diketahui bahwa sistem bintang Alpha Centauri memang memiliki setidaknya satu planet yang mengorbitinya, dengan kemungkinan adanya planet-planet lain juga yang masih menunggu untuk ditemukan dan dikonfirmasi keberadaannya.
Hambatan terbesar dalam misi ini adalah pengembangan teknologi propulsi yang memungkinkan wahana antariksa melakukan perjalanan jarak masif dalam waktu yang relatif singkat. Namun, telah ada sejumlah teknologi yang telah diusulkan, termasuk propulsi laser.
Banyak teknologi yang dibutuhkan untuk misi antarbintang ini yang saat ini belum ada, jadi sejauh ini memang hanya berupa konsep misi belaka. Tapi, jika misi ini nantinya berhasil, maka akan menawarkan kesempatan besar untuk mempelajari planet asing yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Wahana antariksa yang nantinya dikirim dapat ditugaskan utnuk mencari tanda-tanda kehidupan cerdas seperti lampu buatan atau bangunan di sebuah planet asing.
Alpha Centauri mungkin juga bukan satu-satunya target yang akan dikunjungi. Jika kita menemukan bintang terdekat lainnya dengan planet yang dinilai laik huni, maka mereka bisa menjadi sasaran misi besar seperti ini juga.
Kita masih perlu melalui jalan yang panjang untuk merealisasikan konsep-konsep ini. Generasi kita mungkin tidak berkesempatan melakukan kontak pertama dengan "mereka", tapi mungkin dalam satu abad atau lebih, keturunan kita akan menikmati hasil kerja kita saat mereka menerima gambar pertama dari orbit sebuah planet asing.
Sumber: New Scientist