Kepala Hydra terletak di arah selatan dari rasi bintang Kanser, sementara ekornya terletak di antara rasi bintang Kentaurus dan Libra. Rasi bintang Hydra pertama kali dikatalogkan oleh astronom Yunani Ptolemy pada abad ke-2. Ia mewakili Lernaean Hydra, makhluk mitologi Yunani.
Beberapa objek langit jauh (deep sky object) yang terkenal di Hydra adalah gugus bintang terbuka Messier 48, gugus bintang bola Messier 68, gugus bintang NGC 4694 (Tombaugh), nebula Hantu Jupiter, galaxy Pusaran Selatan (Messier 83), galaksi spiral ESO 510-G13, hingga gugus galaksi Hydra.
Fakta-fakta dan Lokasinya
Seperti yang telah ditulis di atas, Hydra adalah rasi bintang terbesar dari total 88 rasi bintang resmi di langit. Ia melebar dalam area seluas 1.303 derajat persegi di langit malam. Rasi bintang terletak pada kuadran kedua belahan selatan (SQ2) dan dapat terlihat pada garis lintang antara +54° dan -83°.Rasi-rasi tetangga rasi bintang Hydra adalah Antlia, Kanser, Kanis Minor, Kentaurus, Korvus, Crater, Leo, Libra, Lupus, Monoseros, Puppis, Piksis, Sekstan, dan Virgo.
Hydra juga termasuk dalam famili rasi bintang Herkules bersama dengan Akuila, Ara, Kentaurus, Korona Australis, Korvus, Crater, Crux, Cygnus, Herkules, Lupus, Lyra, Ofiukus, Sagita, Skutum, Sekstan, Serpens, Triangulum Australe, dan Vulpekula.
Hydra berisi tiga benda Messier, yakni Messier 48 (M48, NGC 2548), Messier 68 (M68, NGC 4590), dan Messier 83 (Galaxy Pusaran Selatan, M83, NGC 5236). Rasi bintang ini juga memiliki 13 bintang dengan beberapa planet yang diketahui mengorbitinya.
Bintang dan Objek Langit Jauh
Bintang paling terang di rasi bintang Hydra adalah Alphard, atau Alpha Hydrae, dengan magnitudo sekitar +1,98. Ada pula dua hujan meteor yang tampak seolah datang dari rasi bintang ini, yakni hujan meteor Alpha Hydrids dan Sigma Hydrids.Alphard merupakan bintang yang berjarak sekitar 177 tahun cahaya dari Matahari, ia termasuk dalam bintang yang memiliki klasifikasi K3 II-III, yang artinya kini ia berada di tengah fase bintang raksasa oranye dan raksasa terang. Ini memiliki tiga kali massa Matahari, 50 kali radius Matahari, dan diyakini berusia sekitar 420 juta tahun.
Nama "Alphard" sendiri berasal dari bahasa Arab, "al-Fard", yang berarti "Si Penyendiri". Astronom Denmark, Tycho Brahe, menyebut bintang itu sebagai Cor Hydrae, atau "jantung ular", dan orang-orang Arab cenderng menyebutnya sebagai "tulang punggung ular".
Selain Alphard, di rasi bintang Hydra ada juga Beta Hydrae, bintang biru-putih dengan magnitudo +4,3, berjarak 365 tahun cahaya dari Bumi, dan Gamma Hydrae, bintang raksasa kuning dengan magnitudo +3, berjarak 132 tahun cahaya dari Bumi.
Hydra pun juga memiliki satu bintang biner terang, yakni Epsilon Hydrae. Bintang biner ini terdiri dari dua bintang yang saling mengorbit selama periode 1.000 tahun, mereka berjarak 135 tahun cahaya dari Bumi.
Selain itu, Hydra juga rumah bagi beberapa bintang variabel. R Hydrae adalah bintang variabel tipe Mira yang berjarak 2.000 tahun cahaya dari Bumi. Ia bahkan merupakan salah satu bintang variabel tipe Mira paling terang dengan magnitudo +3,5.
Tak hanya bintang, rasi bintang Hydra juga memiliki anggota berupa galaksi yang begitu megah dan besar. Salah satu galaksi tersebut adalah M83, yang juga dikenal sebagai galaksi Pusaran Selatan, terletak di perbatasan rasi bintang Hydra dengan rasi bintang Kentaurus.
Terletak pada jarak 14,7 juta tahun cahaya dan dengan magnitudo visual +7,54, M83 adalah salah satu galaksi spiral paling terang dan paling dekat yang ditemukan hingga saat ini. Galaksi tersebut bahkan menjadi salah satu objek pengamatan menarik melalui teleskop atau binokuler.
Uniknya, sampai saat ini, telah diketahui ada enam ledakan supernova yang telah diidentifikasi di M83 selama 100 tahun terakhir. M83 sendiri ditemukan oleh astronom Prancis Nicolas Louis de Lacaille pada tahun 1752. Pada tahun 1781, astronom Charles Messier telah menambahkan galaksi ini ke dalam katalognya.
Objek langit jauh lainnya di rasi bintang Hydra adalah nebula, lebih tepatnya nebula planeter.
Dijuluki sebagai Hantu Jupiter, nebula planeter yang dikatalogkan sebagai NGC 3242 tersebut berada pada jarak sekitar 1.400 tahun cahaya dari Bumi dan bersinar dengan magnitudo +8,60. Julukan "Hantu Jupiter" ini diberikan kepadanya karena kemiripannya dengan planet raksasa Jupiter.
Dalam pandangan dengan teleskop kecil, nebula NGC 3242 ini akan tampak bagaikan cakram biru kehijauan bagaikan planet raksasa gas Jupiter. Namun, bila diamati dengan teleskop yang lebih besar, barulah teramati detailnya yang merupakan awan gas.
Terakhir, struktur besar yang terletak di rasi bintang Hydra adalah gugus galaksi Hydra. Gugus galaksi merupakan kumpulan dari puluhan hingga ribuan galaksi yang terikat oleh gravitasi. Gugus galaksi Hydra yang dikenal juga sebagai Abell 1060 diketahui berisi sekitar 157 galaksi terang dengan diameter hingga 10 juta tahun cahaya lebarnya.
Gugus galaksi Hydra. Kredit: Anglo-Australian Observatory |
Yang menarik dari gugus galaksi Hydra adalah, ia lebih dikenal dengan proporsi materi gelap yang tidak normal yang membentuk massa gabungannya. Gugus galaksi Hydra sendiri berjarak sekitar 190 juta tahun cahaya, dan merupakan bagian dari supergugus galaksi Hydra-Kentaurus yang jauh lebih besar.
Nah, itulah sedikit informasi tentang rasi bintang Hydra dan segala anggotanya. Semoga menambah wawasan Anda.