Ilustrasi perbandingan galaksi. Kredit: Futurism |
Galaksi sendiri dikelompokkan menjadi tiga variasi ukuran, yakni galaksi kerdil, galaksi spiral berukuran menengah, dan galaksi elips raksasa. Galaksi kerdil merupakan jenis galaksi terkecil yang telah diklasifikasikan sejauh ini. Galaksi-galaksi kerdil paling besar hanya memiliki diameter sekitar 200 tahun cahaya, dan berisi beberapa puluh juta bintang saja.
Galaksi terbesar kedua adalah jenis galaksi spiral, yang salah satunya adalah galaksi Bimasakti kita. Galaksi spiral ini merupakan jenis galaksi yang paling umum ditemukan di alam semesta dan dapat beranggotakan ratusan juta sampai miliaran bintang. Bahkan diperkirakan, 60 sampai 75 persen galaksi di alam semesta adalah galaksi spiral.
Baca Juga: Bagaimana Kita Tahu Kalau Bimasakti adalah Galaksi Spiral?
Yang terbesar adalah jenis galaksi elips. Bentuk galaksi jenis ini cukup bervariasi. Mulai dari hampir bulat, hingga hampir rata, dan bisa mengandung triliunan bintang. Sebagai perbandingan, Bimasakti diyakini hanya mengandung sekitar 250 miliar bintang, sementara galaksi elips dapat memiliki hingga lebih dari 1 triliun bintang.
Terbesar di Antara yang Terbesar
Galaksi terbesar di alam semesta yang pernah ditemukan adalah jenis galaksi elips. Dikatalogkan sebagai IC 1101, galaksi tersebut terletak hampir satu miliar tahun cahaya jauhnya dari Bimasakti.
Seberapa besar IC 1101? Pertama, galaksi ini diketahui mengandung 100 triliun bintang. Sebagai perbandingan, jumlah bintang di galaksi ini sekitar 400 kali lebih banyak dari jumlah bintang di Bimasakti.
Kedua, massa galaksi IC 1101 juga sangat besar, yakni sekitar 2,5 kuadriliun (2,5 x 10^15) kali massa Matahari. Sebagai perbandingan, massa galaksi Bimasakti diperkirakan "hanya" sekitar 580 miliar (5,8 x 10^11) kali massa Matahari. Dengan begitu, IC 1101 sekitar 4.300 kali lebih masif daripada galaksi kita.
Ketika, dengan diameter yang diperkirakan mencapai 6 juta tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,4 triliun kilometer), galaksi ini benar-benar membuat Bimasakti menjadi galaksi kerdil, sebab galaksi kita diketahui hanya berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya (1/60 diameter IC 1101).
Galaksi terbesar di alam semesta teramati ini pertama kali ditemukan pada tanggal 19 Juni 1790 oleh astronom Inggris Frederick William Herschel. Baru pada tahun 1895, galaksi ini dikatalogkan oleh astronom lain, John Louis Emil Dreyer sebagai objek ke-1.101 pada Index Catalogue of Nebulae and Star Clusters (IC).
Pada saat hari penemuannya, galaksi ini awalnya hanya teramati sebagai struktur redup. Pengamatan oleh astronom Edwin Hubble pada tahun 1932 barulah mengungkapkan bahwa "struktur redup" tersebut sebenarnya adalah sebuah galaksi.
Bumi kita hanya sebesar debu di galaksi Bimasakti, dan galaksi Bimasakti tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan galaksi IC 1101.
Sumber: SIMBAD Astronomical Database, Space.com, HubbleSite.