SPT0615-JD, galaksi terjauh yang pernah ditemukan. Kredit: ESA/Hubble, NASA, Spitzer, JPL/Caltech |
Galaksi muda yang dikatalogkan sebagai SPT0615-JD ini diperkirakan telah terbentuk saat alam semesta kita baru berumur 500 juta tahun. Meskipun beberapa galaksi primitif lainnya seperti ini telah banyak ditemukan, tetapi pada dasarnya semua galaksi tersebut hanya tampak seperti titik merah dengan ukuran kecil.
Namun, dalam kasus galaksi SPT0615-JD ini, medan gravitasi dari gugus galaksi di latar depannya tidak hanya memperkuat cahaya dari galaksi SPT0615-JD tersebut, melainkan juga memperbesar kenampakan galaksi tersebut hingga mencapai sekitar 2 detik busur. Ia pun tak hanya tampak bagaikan titik merah saja, tetapi sebagai pita merah yang unik.
Dengan bantuan teleskop antariksa Hubble dan Spitzer, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Brett Salmon dari Space Research Institute ini pun dapat menentukan ukuran dan bentuk sebenarnya dari galaksi ini.
Menurut data awal yang diperoleh Salmon dan rekan-rekannya, massa galaksi ini tidak lebih dari 3 miliar massa matahari (untuk perbandingan, massa Bima Sakti sekitar 300 miliar massa matahari), dan diameternya diperkirakan sekitar 2.500 tahun cahaya (diameter galaksi kita sekitar 100.000 tahun cahaya). Galaksi ini adalah prototipe galaksi muda yang muncul segera setelah Big Bang.
Sayangnya, galaksi ini berada tepat pada batas kemampuan pengamatan Hubble. Walau begitu, teleskop antariksa penerusnya, James Webb, akan mampu mengamati salah satu galaksi terjauh di alam semesta ini dengan luar biasa
"Galaksi ini adalah target menarik untuk pengamatan dengan teleskop antariksa James Webb karena menawarkan kesempatan unik untuk belajar populasi bintang di alam semesta yang sangat-sangat awal," kata Salmon.
Data spektroskopi yang nantinya bisa dikumpulkan oleh teleskop antariksa James Webb akan memungkinkan para astronom untuk mempelajari secara rinci terkait aktivitas pembentukan bintang yang begitu ekstrem pada zaman awal alam semesta ini.
Sumber: Hubble Site