Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Mengapa Komet Jarang Muncul di Langit?

Kapan terakhir kali Anda melihat komet di langit? Atau mungkin belum pernah melihatnya sama sekali? Ya, melihat komet memang merupakan hal yang langka. Tapi, apa sebabnya? Mari kita cari tahu.
Info Astronomy - Coba deh ingat-ingat, kapan terakhir kali kamu melihat komet di langit? Atau jangan-jangan kamu belum pernah melihatnya sama sekali? Santai. Melihat komet memang merupakan sebuah kegiatan yang langka. Komet seolah jarang muncul di langit. Tapi, benarkah demikian?

Faktanya, kemunculan komet tidaklah langka. Bahkan menurut data dari In-the-sky.org, setidaknya ada 25 komet yang siap diamati menjelang akhir tahun ini hingga tahun 2020 mendatang!

Penyebab kita jarang atau bahkan tidak pernah melihat komet di langit adalah karena sebagian besar dari komet tersebut tidak pernah muncul cukup terang untuk bisa dilihat dengan mata telanjang. Komet-komet tersebut hanya memiliki magnitudo visual di atas +6, sehingga sulit bagi kita untuk melihatnya tanpa teleskop.

Sebelumnya, mari kita kenalan dulu dengan komet deh. Komet terdiri dari sekumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian besar bahan penyusun komet akan menguap, membentuk ekor di belakangnya. Dengan kata lain, saat berada jauh dari Matahari, komet tidak memiliki ekor tuh.

Tidak hanya ekor, menguapnya komet juga akan membentuk apa yang disebut sebagai nukleus atau kepala komet. Nukleus komet memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari beberapa ratus meter hingga beberapa kilometer. Ketika mereka mendekati Matahari, sejumlah besar gas dan debu pada nukleus akan terhempas pemanasan Matahari. Nah, nukleus menjadi faktor penting dalam seberapa terang sebuah komet.
Coba perhatikan gambar komet Halley di atas deh, komet paling terkenal yang muncul setiap 76 tahun sekali. Bagian nukleusnya begitu terang sehingga bisa diamati dengan mudah dari permukaan Bumi.

Agar komet bisa muncul sangat terang sehingga bisa dilihat tanpa teleskop di langit malam, nukleus kometnya harus berukuran besar dan aktif, baik saat komet tersebut mengalami pergerakan mendekati Matahari maupun saat mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi.

Sebuah komet yang memenuhi kriteria tersebut tentu akan muncul spektakuler. Contohnya ya komet Halley pada gambar di atas tadi. Sayangnya, saat ini belum ada lagi komet yang berukuran sebesar itu dan berada pada jarak yang dekat dengan Bumi.

Komet yang muncul sangat terang biasanya dijuluki sebagai "Great Comet" atau "Komet Besar". Sayangnya, Komet Besar jarang muncul. Menurut data statistik NASA, rata-rata hanya ada satu Komet Besar yang akan muncul dalam satu dekade.

Jadi, itulah mengapa kita jarang melihat komet di langit. Bukan karena komet itu langka, tapi karena komet yang muncul tidak cukup terang.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com