Bintang Arcturus dalam pandangan dari Bumi. Kredit: Fred Espenak, AstroPixels.com |
Nah, itulah mengapa para astronom cukup mempelajari bintang dari Bumi saja. Salah satu bintang yang sudah dipelajari dengan baik dalam sejarah umat manusia adalah Arcturus, bintang paling terang di rasi bintang Boötes. Kita kenalan dengannya yuk!
Bintang yang juga dikenal sebagai Alpha Boötis ini merupakan bintang paling terang keempat di langit malam, dan yang paling terang pertama di belahan langit utara. Bersama dengan Spica dan Regulus, Arcturus adalah bagian dari asterisma Segitiga Musim Semi.
Baca Juga: Apa itu Asterisma?
Berjarak relatif dekat, yakni 36,7 tahun cahaya dari Matahari, Arcturus adalah bintang raksasa merah tipe spektral K0III. Dengan kata lain, ia adalah bintang tua yang sudah berusia sekitar 7,1 miliar tahun. Ukuran Arcturus sekitar 1,08 ± 0,06 kali lebih masif dari Matahari, tetapi pemukaan terluarnya telah mengembang 25,4 ± 0,2 kali diameter Matahari. Ia juga 170 kali lebih bercahaya.
Perbandingan ukuran. Kredit: Wikimedia Commons |
Nama "Arcturus" sendiri berasal dari kata Arktouros, yang termasuk dalam mitologi Yunani kuno, yang memiliki arti seperti "Penjaga Beruang". Nama ini merujuk pada kedekatan Arcturus dengan Ursa Mayor dan Ursa Minor, dua rasi bintang yang berbentuk beruang.
Arcturus bergerak cepat (122 kilometer per detik) relatif terhadap tata surya, dan sekarang hampir di titik terdekat ke Matahari. Pendekatan terdekat akan terjadi sekitar 4.000 tahun, ketika bintang akan menjadi seperseratus tahun cahaya lebih dekat ke Bumi daripada saat ini.
Bintang Arcturus telah sampai di tahap akhir dari kehidupannya. Karena sudah masuk fase raksasa merah, ia telah berhenti melakukan fusi hidrogen di intinya seperti Matahari, dan para astronom percaya bahwa Arcturus sekarang mulai melakukan fusi unsur-unsur yang lebih berat seperti karbon. Setelah Arcturus benar-benar kehabisan karbon, ia akan berevolusi menjadi kerdil putih yang dikelilingi nebula planeter.
Sumber: Space.com, Constellation-guide.com