Tabrakan galaksi di alam semesta. Kredit: ESA/Hubble, NASA |
Baru-baru ini, para astronom mencurigai galaksi Andromeda (yang dikatalogkan juga sebagai M31), galaksi tetangga terdekat Bimasakti, yang teramati memiliki area halo yang sangat besar, lebih besar dari Andromeda itu sendiri, dan hampir tak terlihat dalam pandangan kasat mata.
Sebelumnya, para ilmuwan percaya bahwa area halo Andromeda ini adalah hasil dari ratusan merger dengan galaksi yang lebih kecil. Namun, menurut sebuah penelitian terbaru oleh tim astronom di Universitas Michigan, AS, area halo Andromeda berasal dari hasil merger dengan galaksi besar sekitar 2 miliar tahun yang lalu.
Mempelajari sisa-sisa merger galaksi ini akan membantu para astronom memahami bagaimana galaksi spiral seperti Andromeda (dan Bimasakti tentu saja) berevolusi dan bertahan dari peristiwa merger besar.
Penelitian yang dipimpin oleh Richard D'Souza, astronom di Universitas Michigan dan Observatorium Vatikan, mengatakan bahwa dulunya ada galaksi yang dikenal sebagai M32p, nenek moyang dari galaksi Andromeda saat ini.
Ilustrasi bagaimana M31 merger dengan M32p. Kredit: Richard D'Souza/ASS/IP |
Dari simulasi tersebut, diketahui bahwa M32p setidaknya 20 kali lebih besar daripada galaksi mana pun yang pernah mengalami merger dengan galaksi Bimasakti kita selama masa hidupnya. M32p juga disinyalir pernah menjadi anggota terbesar ketiga dari gugus galaksi Grup Lokal galaksi, setelah galaksi Bimasakti dan Andromeda, dan karena itulah ia dijuluki sebagai "saudara lama yang hilang".
"Ini adalah momen 'eureka'," kata D'Souza, dilansir siaran pers Universitas Michigan. "Kami baru menyadari bahwa area halo Andromeda bisa digunakan untuk mempelajari evolusinya dan untuk menyimpulkan sifat-sifat terbesar dari galaksi-galaksi sejenisnya.
"Para astronom telah lama mempelajari galaksi-galaksi di Grup Lokal -- Bima Sakti, Andromeda dan galaksi-galaksi kecil lainnya -- namun ini pertama kalinya kami menyadari bahwa galaksi Bimasakti memiliki saudara besar, yang kini telah bergabung dengan Andromeda."
Penelitian ini tidak hanya akan membantu para astronom untuk lebih memahami bagaimana galaksi seperti Bimasakti dan Andromeda tumbuh melalui merger, tetapi juga bisa menjelaskan misteri yang sudah ada sejak lama: bagaimana galaksi satelit (M32) milik galaksi Andromeda terbentuk.
Masih menurut penelitian D'Souza dan rekan-rekannya, diketahui bahwa M32 kemungkinan besar merupakan inti dari galaksi M32p yang masih tersisa setelah lengan spiralnya tercabik-cabik dalam peristiwa merger dengan Andromeda.
Galaksi Andromeda dan sisa galaksi M32p (M32). Kredit: Wikimedia Commons |
Menurut D'Souza, penelitian ini juga dapat mengubah pemahaman awal tentang bagaimana galaksi berevolusi. Dalam astronomi, dikatakan bahwa merger besar antargalaksi akan menghancurkan galaksi spiral dan membentuk galaksi elips.
Tetapi, jika Andromeda memang bertahan dari peristiwa merger dengan galaksi besar, itu jelas menunjukkan bahwa pemahaman tadi tidak berlaku untuk semua galaksi. Merger antargalaksi spiral tidak selalu akan berakhir dengan terbentuknya galaksi elips raksasa baru.
Pengetahuan dan wawasan baru semacam ini tentu akan berguna ketika kita ingin mengetahui tentang apa yang akan terjadi pada galaksi kita ketika bergabung dengan Andromeda dalam beberapa miliar tahun mendatang.