Ciee menjauh, cieeeee. Ilustrator: Riza |
Dingin atau tidaknya suhu permukaan Bumi sebenarnya dipengaruhi oleh musim. Di musim kemarau, kita akan merasakan kepanasan, dan sebaliknya di musim dingin. Seperti yang kita ketahui, musim di Bumi dipengaruhi oleh kemiringan sumbu Bumi.
Miringnya sumbu Bumi yang mencapai 23,7 derajat terhadap ekliptika membuat Bumi memiliki musim yang bervariasi. Tanpa kemiringan ini, seonggok batu luar angkasa tempat kita hidup ini tidak akan memiliki empat musim.
Nah, apa hubungannya dengan aphelion? Jawabannya: tidak ada.
Musim di Bumi tidak dipengaruhi oleh jarak antara Bumi dan Matahari, melainkan kemiringan sumbu Bumi seperti yang kami jelaskan di atas. Maka dari itu, mengaitkan dinginnya suhu hari ini dengan aphelion sebenarnya keliru.
Aphelion Bumi selalu terjadi di tengah-tengah musim panas untuk belahan Bumi utara dan musim dingin belahan Bumi selatan. Hal ini sudah cukup memberi tahu kita bahwa jarak kita dari Matahari tidak menyebabkan perubahan musim.
Aphelion sendiri memiliki "lawan", yakni perihelion (istilah untuk jarak terdekat antara Bumi ke Matahari). Perihelion selalu terjadi di awal-awal Januari, sementara aphelion selalu terjadi di awal-awal Juli. Kedua peristiwa ini bisa ada karena dalam mengorbit Matahari, Bumi melintasi jalur yang berbentuk elips.
Aphelion hari ini dicapai Bumi pada pukul 23:47 WIB. Ya, saat malam hari di Indonesia. Hari ini, kita berada para jarak sekitar 5 juta kilometer lebih jauh dari Matahari daripada saat Bumi berada di perihelion enam bulan dari sekarang. Lebih tepatnya, kita kini berada pada jarak 152.095.566 kilometer dari Matahari.
Omong-omong, kata "aphelion" (dan "perihelion") sendiri berasal dari bahasa Yunani, di mana "apo" yang berarti menjauh, dan "helios" merupakan nama untuk dewa Matahari Yunani. Secara harfiah, kita sedang menjauh dari Matahari.